Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Simic yang sudah berusia 35 tahun bukan lagi striker buas seperti lima tahun silam, saat mengantar Persija menjuarai Liga 1.
Performa buruk Simic terlihat dari peluangnya pada babak pertama, berupa tendangan mengangkasa meski memiliki ruang tembak menganga.
Seakan memperparah citra Simic, striker pengganti Aji Kusuma mendapat peluang lebih baik, yaitu sundulan membentur mistar.
Dengan kata lain, Simic telah kedaluwarsa dan Aji Kusuma masih segar untuk membuktikan diri.
Pada laga itu pula Doll terpaksa memainkan 11 pemain lokal pada setengah jam terakhir, lantaran Matsumura kelelahan.
Situasi menyedihkan itu tak akan terjadi andai manajemen Persija (presiden Mohammad Prapanca dan wapres Ganesha Putera) bergerak cepat di bursa transfer.
Ganesha Putera sempat menyampaikan alasan perbedaan kalender Liga 1 dengan kompetisi UEFA sebagai penyebab pemain anyar tak kunjung bergabung.
Namun situasi yang sama tak membuat klub lain melambat, terlihat dari lengkapnya kuota pemain asing klub Liga 1 lain.
Dewa United bahkan mendapatkan pemain asing berkualitas dalam diri Dimitris Kolovos (eks Sheriff Tiraspol) dan Sonny Stevens (eks kiper junior timnas Belanda).
Sejago apa pun Thomas Doll membentuk timnya agar tak mudah kalah, kondisi ini tak bisa dipertahankan bila klub menargetkan juara.
Pelatih asal Jerman itu telah mengultimatum pihak manajemen untuk mendatangkan pemain asing pada pekan ketiga.
"Kita lihat juga bahwa Simic ini baru main lagi setelah beberapa waktu absen, Simic juga baru dua pekan bersama kami," ucap Doll sesudah laga kontra Persikabo.
"Kami memang kurang pemain (asing) dan saya berharap pekan depan sudah ada yang datang," tuturnya.
"Situasi ini sulit bagi kami karena hanya bisa mencetak satu gol dalam dua pertandingan," tegasnya.