Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Arkhan Kaka melepas kesempatan main di Liga 1, PSSI menerapkan TC jangka panjang yang mengorbankan pemain timnas U-17.
PSSI mencerabut peluang Arkhan Kaka untuk mendapatkan menit reguler di Liga 1 dengan memanggilnya ke timnas U-17 Indonesia.
Timnas U-17 Indonesia besutan Bima Sakti telah memulai pemusatan latihan menuju Piala Dunia U-17 2023 pada Senin (10/7/2023).
Training camp jangka panjang Garuda Asia tersebut baru akan selesai pada 28 Agustus, itu pun akan dilanjutkan dengan berguru ke Eropa selama dua bulan.
Agenda PSSI yang mengumpulkan pemain dalam waktu lama hanya untuk melakoni laga persehabatan itu mengorbankan karier pemain di klub.
Sebagai contoh, Arkhan Kaka sejatinya sudah menembus tim utama Persis Solo dan menjadi pemain reguler di skuat pertandingan Liga 1.
Arkhan Kaka bermain dalam tiga laga beruntun pada Liga 1 musim lalu, memecahkan rekor pemain muda dalam sejarah kompetisi profesional Indonesia.
Musim ini, Leonardo Medina juga memasukkan Arkhan dalam skuat pertandingan melawan Persebaya Surabaya dan PSS Sleman.
Sayangnya kondisi pertandingan mengharuskan Persis berlaga dengan pemain matang (terlihat dari hasil kalah 2-3 dan imbang 2-2), sehingga Arkhan harus mendekam di bench.
Pengalaman berlatih bersama pemain elite Liga 1 dan bertanding di level kompetitif tersebut tak akan dirasakan lagi oleh Arkhan, kemungkinan hingga Piala Dunia U-17 2023.
Arkhan sudah muncul saat timnas U-17 melakoni tes kesehatan pada Senin (10/7/2023), pertanda Persis tak keberatan melepas.
Padahal, merujuk manajer Persebaya Yahya Alkatiri, training camp jangka panjang bukanlah resep membentuk timnas yang kuat.
"Saya agak bertentangan dengan visi TC jangka panjang, anak itu berkembangnya di kompetisi," ujar Yahya.
"Kalau di luar negeri, timnas cukup berkumpul 3-4 hari sudah jalan, kenapa? karena sudah dipantau, semua pemain sudah dilihat sama pelatih."
Pandangan serupa juga dimiliki pelatih asing Liga 1 seperti Thomas Doll (Persija) atau Bernardo Tavares (PSM).
Pelatih Persis, Leonardo Medina, juga berjanji akan merawat Arkhan agar siap menjadi striker masa depan Indonesia.
Namun Leonardo Medina tak akan bisa merealisasikan janji itu, karena Arkhan kini berada di pelukan PSSI.
"Saya setuju dengan kamu (media), Arkhan adalah pemain yang bagus," ucap Medina.
"Kami perlu menjaga dia, dia masih 15 tahun, karena saya pikir langkah terbaik yang bisa kita lakukan adalah menjaganya," jelasnya.
PSSI memilih mempersiapkan timnas U-17 dengan latihan jangka panjang, bukan menggulirkan kompetisi usia muda secara kontinu.
Jika sudah begitu, suporter hanya bisa berharap Arkhan dkk bisa berkembang sebaik mungkin dengan cara yang tak dipakai negara mapan sepak bola.
Baca Juga: Belum Lunas Bawa Timnas Indonesia Berprestasi, Shin Tae-yong Kirim Kode Minta Perpanjangan Kontrak?