Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Yugo Nagatomo tercatat pernah menjadi kapten di Inter Milan, kemudian hijrah ke Marseille dan Galatasaray.
Kesamaan Nagatomo dan Arhan yaitu mereka sama-sama dilatih Hiroshi Jofuku pada usia awal 20 tahun.
Nagatomo bisa menjadi bek kelas Eropa setelah tempaan Jofuku pada 15 tahun silam, sehingga ada kemungkinan Arhan mengikuti jejaknya.
Kembali ke realita, Tokyo Verdy tersingkir dari Piala FA Jepang dan Arhan terancam kehilangan menit bermain.
"Baik saya maupun tim mendapat pengalaman dari derbi melawan FC Tokyo," ucap Arhan di laman resmi klub.
"Saya merasa ini akan menjadi pengalaman yang baik untuk masa depan, memang hasil akhirnya sangat mengecewakan," tuturnya.
Bek berusia 21 tahun itu berharap akan mendapat kesempatan di ajang lebih penting, J2 League.
"Jika saya mendapat kesempatan lain di masa depan, saya ingin melakukan yang terbaik, sehingga saya bisa lebih menarik lagi," ujarnya.
Baca Juga: Pelatih Tokyo Verdy Bisa Poles Bek Sayap Jepang Jadi Bek Inter Milan, Pratama Arhan OTW?
"Saya telah melatih kemampuan untuk menekan lawan, dan mencuri bola dalam latihan harian saya."
"Saya telah menerima bimbingan dari manajer dan pelatih," pungkasnya.
Semua ilmu Arhan dari Jepang akan sangat berguna saat ia dipanggil timnas Indonesia.
Agenda terdekat tim Garuda yaitu FIFA Matchday bulan September, dan agenda terbesarnya yaitu Piala Asia 2023.