Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sistem degradasi dan promosi diterapkan dalam pemusatan latihan utama timnas U-17 Indonesia.
"Rencananya kita ada sistem promosi dan degradasi karena ingin mencoba memberi kesempatan dari para pemain yang mengantri," kata Bima Sakti.
"Termasuk yang dari luar (diaspora) saat ini begitu banyak. Kita juga sudah melihat kondisi mereka-mereka yang telah diberi kesempatan," ujarnya menambahkan.
Mantan kapten timnas Indonesia itu menegaskan tim pelatih hanya akan memilih para pemain terbaik yang sesuai kriterianya.
Baca Juga: Bima Sakti Bicara Kerangka Timnas U-17 Indonesia untuk Piala Dunia U-17 2023
Tak seperti Shin Tae-yong yang langsung menggunakan jasa pemain naturalisasi, Bima menegaskan tidak ada jaminan bagi pemain diaspora untuk lolos seleksi.
"Kalau memang mereka (pemain diaspora) bagus dibandingkan anak-anak yang sudah ada, ya akan saya ambil," ucap Bima.
"Kalau tidak, lebih baik kita ambil anak-anak lokal yang telah berjuang di akademi dan SSB (Sekolah Sepak Bola)," tambahnya.
"Kita sudah sampaikan bahwa kriteria utama pasti kualitas."
Baca Juga: Rating Asnawi Mangkualam Naik, Main 90 Menit dan Bawa Jeonnam Dragons Tumbangkan Pemuncak Klasemen
"Kemudian sesuai posisi, (misalnya) postur tubuh harus seperti bek. Kiper mutlak (tingginya) 180 cm ke atas," pungkasnya.
Nantinya skuad TC di Jakarta akan digabung dengan pemain-pemain terpilih seleksi di 12 kota pada awal Agustus mendatang.
Selaku tuan rumah, timnas U-17 Indonesia sendiri akan tergabung di Grup A Piala Dunia U-17 yang berlangsung pada 10 November hingga 2 Desember 2023.