Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Persebaya Surabaya tak ada masalah dengan regulasi pemain U-23, melejitnya Marselino Ferdinan menjadi bukti.
Persebaya Surabaya bisa dikatakan menjadi salah satu klub yang sama sekali tak terdampak oleh kebijakan pemain U-23 di Liga 1.
Per musim ini, PSSI dan PT LIB mewajibkan seluruh klub untuk menurunkan pemain di bawah usia 23 tahun minimal selama 45 menit.
Persebaya, yang rutin menjadi produsen pemain bertalenta Indonesia, sudah melakukan hal itu tanpa diperintah PSSI.
Ekosistem sepak bola di Surabaya memang memungkinkan munculnya talenta baru di setiap musimnya.
Klub berjuluk Bajul Ijo rutin menggelar Liga Persebaya untuk kelompok umur U-14, U-16, dan U-20 dalam satu tahun penuh.
Hasilnya, klub-klub internal Persebaya dapat "menyetor" pemain yang sudah ditempa kompetisi sedari muda, seperti Rizky Ridho dan Marselino Ferdinan.
Marselino bisa dianggap sebagai contoh tersukses pemain binaan Persebaya, yang kini melesat bersama KMSK Deinze di Liga Belgia.
Manajemen Persebaya juga diuntungkan dengan pelatih Aji Santoso yang memang gemar mempercayai pemain muda.
"Menurut saya bagus-bagus saja," ucap Aji mengenai regulasi pemain U-23 di Liga 1 2023/24, dikutip dari Kompas.com.
"Artinya memberikan kesempatan pemain, kalau sampai 45 menit tidak diganti berarti kan penampilan pemain tersebut bagus," jelasnya.
Pada musim ini, Aji telah rutin memberi kepercayaan pada pemain muda, terutama Ernando Ari.
Kiper timnas U-23 Indonesia itu selalu tampil penuh dalam tiga laga Bajul Ijo melawan Persis, Barito Putera, dan PSIS.
Dari bangku cadangan, Aji juga rutin memperkenalkan wonderkid Toni Firmansyah.
Baru berusia 18 tahun, Toni berusia lebih muda dari Marselino dan dijagokan akan menjadi pahlawan berikutnya.
"Menurut saya ini cukup bagus untuk perkembangan sepak bola kita," ucap Aji lagi.
"Persaingan tim lebih ketat daripada musim kemarin, buat kami persaingan tidak hanya dengan satu tim saja, tetapi 17 tim peserta kompetisi," jelasnya.
Jika sudah demikian, yang paling untung dari kebijakan Persebaya di atas yaitu timnas Indonesia.
Pada FIFA Matchday terakhir, Shin Tae-yong menurunkan tiga pemain jebolan Persebaya, paling banyak di antara klub Liga 1 lainnya.
Baca Juga: Malangnya Persib Bandung: Ditinggal Luis Milla, Asisten Pelatih Cabut, Pemain Spanyol Pulang Kampung