Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Robert Alberts dan Luis Milla tidak mampu memenuhi ekspektasi suporter Persib Bandung, pelatih berikutnya harus tahan tekanan.
Persib Bandung mengulangi tahap yang sama seperti musim lalu, yaitu harus mencari pelatih baru saat Liga 1 baru berjalan beberapa pekan.
Robert Alberts dan Luis Milla pergi karena alasan berbeda, tetapi dipicu oleh problem yang sama, yakni hasil buruk.
Robert Alberts dipecat setelah tiga pekan Liga 1 2022/23, dan Luis Milla mengundurkan diri setelah tiga pekan Liga 1 2023/24.
Mengingat kembali era Robert, musim lalu diawali dengan suasana negatif mengingat musim keempat sang meneer diawali dengan buruk.
Tiga laga pertama Persib cuma menghasilkan satu poin, sehingga Bobotoh turun ke jalan menuntut Robert pergi.
Manajemen terpaksa menuruti tuntutan Bobotoh, dan Robert pun dipecat setelah bersikeras bertahan.
Kembali ke masa Luis Milla, sang entrenador mengakhiri musim lalu dengan buruk, dan melanjutkannya pada musim ini.
Baca Juga: Asnawi Mangkualam Tersenyum Usai 'Ngolongin' Bek Ansan Greeners, Jeonnam Dragons Dekati Zona Promosi
Hasil imbang dalam tiga laga beruntun membuat Milla tak lagi punya alasan untuk menyenangkan Bobotoh.
Bobotoh bahkan melakukan protes dengan keluar dari stadion pada babak kedua laga pertama melawan Madura United.
Luis Milla pergi karena alasan personal, tetapi jelas tidak lagi mampu mengendalikan mood Bobotoh.
Untuk itu, pelatih baru Persib diharapkan menjadi sosok yang tahan banting meski terus ditekan oleh suporter.
Hal itu disampaikan pengamat sepak bola, M Kusnaeni.
"Sosok yang menggantikan Luis Milla sebisa mungkin jangan orang baru," ucap Kusnaeni dikutip dari Tribun Jabar.
"Apalagi sekarang kompetisi sudah berjalan memasuki pesan keempat, artinya tidak ada waktu lagi untuk pelatih baru beradaptasi."
Selama ini, suporter dan manajemen klub Indonesia dikenal bersumbu pendek dan menuntut hasil instan pada pelatih.
Musim lalu saja, hanya ada lima klub Liga 1 yang mempertahankan pelatihnya di sepanjang musim.
"Bukan hanya di Persib, tapi pelatih di Indonesia itu selain harus mampu membuktikan kualitas strateginya di lapangan."
"Tapi juga mereka harus memiliki mental baja untuk menghadapi dinamika persoalan yang terjadi di luar lapangan," urainya.
Patut ditunggu siapa lagi yang akan menduduki kursi panas pelatih Persib Bandung.
Baca Juga: Sao Paulo di Atas Level Indonesia, Bima Sakti Persilakan Welber Jardim Terlambat Gabung Timnas U-17