Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sumardji mengkritik pelatih-pelatih asing yang kebetulan menangani dua tim tersebut.
Ia menuding para pelatih asing ini menjadi dalang penolakan pemanggilan pemain timnas U-23 Indonesia.
"Yang perlu saya sampaikan, saya informasikan, untuk kepentingan nasional, hanya dipanggil untuk memperkuat timnas itu saja sama pelatihnya ditahan, tidak dilepas."
"Bangsa ini membutuhkan tenaga, pikiran para pemain yang memang dibutuhkan," tutur Sumardji.
Baca Juga: Latihan Perdana Timnas U-23 Indonesia, Tiga Fokus Shin Tae-yong Jelang Piala AFF U-23 2023
"Akan tetapi, kalau pelatih asingnya yang ada di negara ini, yang cari makan di negara ini mempersulit, saya kira masyarakat bisa menilai sendiri," imbuhnya.
Sementara, pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares berdalih hanya menjalankan tugas dari klub.
"Terkait timnas saya hanya bekerja di sini saya tidak tahu apa yang mereka lakukan di tim nasional," kata Bernardo selepas laga kontra Bali United, Jumat (11/8/2023).
Ia justru berbesar hati karena telah memberikan banyak pemain ke timnas.
"Yang ada malah kalian bisa lihat sejak kita bekerja sudah berapa banyak pemain yang kita berikan kepada mereka ke timnas," jelasnya.
Beberapa pemain PSM memang memenuhi panggilan timnas di beberapa level.
Seperti contohnya Reza Arya, Yakob Sayuri, dan Yance Sayuri yang dipanggil timnas senior.
Kemudian Ananda Raehan dan Ramadhan Sananta dipanggil timnas U-23 ketika masih memperkua PSM
Lalu Sulthan Zaky yang saat ini mengikuti pemusatan latihan timnas U-17 Indonesia.
Tavares menegaskan pihaknya menaruh respek kepada Badan Tim Nasional.
"Kita respek kepada timnas saya kira, berapa pemain yang sudah kita kirimkan pemain-pemain muda. Jadi saya hanya bekerja disini," pungkasnya.