Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pada pekan kedua, mantan klub Premier League lainnya, Stoke City, giliran menjadi klub pesakitan.
Stoke City harus bertekuk lutut dengan skor 0-2, yang membuat Ipswich menjadi salah satu dari hanya dua tim yang menyapu bersih dua laga.
Perlu dicatat, Elkan Baggott tak berkontribusi dalam dua kemenangan di atas, lantaran tak pernah masuk dalam skuat pertandingan.
Bek timnas Indonesia itu dianggap sebagai urutan terakhir bek tengah di tim, sehingga hanya bermain di ajang piala.
Kembali ke Championship, Ipswich kini berdiri sejajar dengan Leicester City, klub yang tujuh musim silam menjuarai Premier League.
Ipswich unggul selisih gol dari Leicester yang kini dilatih Enzo Maresca.
Mengingat Championship masih menyisakan 44 pekan, terlalu dini untuk menyimpulkan peluang promosi tiap tim.
Apabila Ipswich berhasil mempertahankan performa sekarang, tiket promosi ke Premier League bukan mustahil digapai.
Elkan, sebagai bek yang diplot sebagai pelapis, dapat mencicipi kasta tertinggi musim depan, hanya jika memenangi kepercayaan McKenna.
McKenna saat ini belum menentukan apakah sang bek muda akan bertahan di tim, atau dipinjamkan ke klub kasta bawah.
"Tentu saja Elkan menjadi pelapis yang baik dan pilihan yang bagus di posisi itu, seperti yang saya bilang, dia berkembang dari pertandingan ke pertandingan.
"Satu faktor dalam menentukan masa depan pemain muda adalah kekuatan skuat saat ini," tutur McKenna.
"Tapi itu bukan cuma itu kriteria yang menentukan Elkan bertahan atau tidak pada musim ini, ini tentang banyak faktor," jelasnya.
Premier League boleh jadi akan menyaksikan pemain timnas Indonesia pertama (tidak menghitung Jordi Amat) pada musim 2024/25.
Baca Juga: Hasil Liga 1 - Keputusan Tepat Mencopot Aji Santoso, Persebaya Makin Trengginas Kalahkan PSM