Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Saya ingin menyebut soal penalti (Malaysia), tidak ada pelanggaran di sana," ucap Shin.
"Anda harus meninjaunya kembali dan sadar bahwa itu bukan pelanggaran ... dan itu membuat jalannya laga berubah," jelasnya.
Pada laga kedua, Indonesia hanya sanggup mencetak satu gol ke gawang tim terlemah, Timor Leste.
Garuda Muda tercatat melepaskan 20 tembakan dengan cuma lima shot on target, sebuah angka yang sangat boros.
Kekalahan 1-2 dari Malaysia dan cuma menang 1-0 atas Timor Leste membuat Indonesia cuma berharap lolos sebagai runner-up terbaik, bukan juara grup.
Shin Tae-yong lagi-lagi tak menyalahkan Sananta, Esal Sahrul, atau Muhammad Ragil yang buang-buang peluang.
Pelatih asal Korea Selatan itu kali ini menghardik AFF selaku penyelenggara turnamen, yang berwenang menentukan perangkat pertandingan.
"Jika AFF ingin mengembangkan reputasi kompetisi ini dan juga bila negara Asean ingin mengembangkan sepak bola, kita perlu memikirkan sesuatu," ujar Shin.
"Saya tidak ingin menyebutkan, ada beberapa hal tertentu tetapi pemain sudah melakukan yang terbaik di lapangan."
"Tetapi beberapa pengambilan keputusan, bisa jadi mengubah permainan," jelasnya.
Timnas U-23 Indonesia kini mengharapkan kemenangan Thailand atas Kamboja dan Vietnam atas Filipina untuk melaju ke semifinal.
Baca Juga: Jelang Lawan Persija, Dewa United Punya Motivasi Berlipat usai Gagal Menang 5 Laga Beruntun