Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Nadeo, Asnawi Mangkualam, hingga Jordi Amat bergantian melakukan sapuan nanggung yang jatuh di kaki pemain lawan.
Beruntung, Nadeo bisa pamer penyelamatan, atau pemain Turkmenistan yang tak presisi dalam mengincar gawang tuan rumah.
Pada menit ke-91, Turkmenistan yang melakoni perjalanan jauh dan sudahmelakukan enam pergantian, harus bermain dengan 10 orang.
Bukan karena kartu merah, tetapi satu pemain mengalami cedera.
Dalam situasi ini counter attack pasukan Shin Tae-yong mematikan pertandingan, yaitu melalui sepakan jitu Egy Maulana Vikri.
Andai Turkmenistan bisa mencetak gol dari sederet peluang yang terbuang, situasi di masa injury time mungkin akan berbeda.
Pelatih Turkmenistan, Mergen Orazov, memiliki alibi bahwa pemainnya dilanggar sebelum proses gol Egy.
"Pemain tidak fit secara penuh untuk laga ini, itulah mengapa kalian lihat pemain mengalami masalah dan kram," ucap Orazov dikutip dari BolaSport.com.
"Gol kedua tentu karena kami kehilangan pemain (yang sedang dirawat)."
"Saya pikir saat proses membangun serangan dari gol ini, saya percaya ada pelanggaran (kepada pemain kami)," sesalnya.
Apa pun alibi Turkmenistan, timnas Indonesia berhasil merangkak naik di ranking FIFA dengan kemenangan ini.
Tim Merah Putih diprediksi melesat hingga peringkat ke 147 saat ranking diumumkan setelah FIFA Matchday.
Baca Juga: Debut di Timnas Indonesia, Sandy Walsh Jadi Bahan Percobaan Shin Tae-yong