Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Di level timnas U-20, Shin Tae-yong memiliki Saddam Gaffar di angkatan 2021 dan Hokky Caraka atau Rabbani Tasnim di angkatan 2023.
Situasi berubah pada Kualifikasi Piala Asia U-23 2024 melawan Taiwan, yang merupakan negara terlemah di Grup K.
Mengetahui tak akan mendapat banyak perlawanan, Shin Tae-yong berani menempuh risiko dengan memainkan formasi 4-4-2.
Duet Ramadhan Sananta dan Rafael Struick dipilih, dengan latar belakang performa gacor di Liga 1 dan tempaan Liga Belanda.
Hasilnya moncer, dengan kedua pemain saling bekerja sama untuk mencetak gol kedua (Sananta) dan ketiga (Struick).
Sebagai pengingat, Struick tampil sebagai winger kiri pada laga debut melawan Palestina pada Juni.
Laga kontra Taiwan membuktikan Struick juga dapat tampil optimal beroperasi di area tengah, berbagi ruang dengan Sananta.
Melihat usia keduanya yang baru menginjak 20 tahun, Indonesia tampak punya stok striker ganas untuk satu dekade mendatang.
Sayangnya Shin Tae-yong bukan sosok yang terbuka untuk membahas taktik dalam jumpa pers, sehingga menjawab singkat mengenai duet tersebut.
"Masalah formasi, (hanya) bisa diketahui saat laga Hari H," ucap Shin sesudah melawan Taiwan.
"Jadi tidak bisa dikasih tahu sekarang ke depan seperti apa," jelasnya.
Keberadaan dua striker jelas mengorbankan satu tempat di lini tengah, sehingga patut dinanti apakah Shin Tae-yong akan mempertahankannya saat melawan tim lebih kuat.
Baca Juga: Lawan Terberat di Piala asia, PSSI Tanggapi Kemenangan Telak Jepang atas Jerman