Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Evan Dimas mendapat kritikan terbuka dari pelatih anyar Arema FC, situasi yang tak terbayangkan bagi eks kapten timnas U-19 Indonesia.
Evan Dimas tak memenuhi potensinya sebagai mantan wonderkid timnas Indonesia, terlihat dari situasinya saat ini di Arema FC.
Satu dekade silam, Evan Dimas memimpin timnas U-19 Indonesia menjuarai Piala AFF U-19 2013 di bawah tangan dingin Indra Sjafri.
Sejak saat itu, playmaker kelahiran 13 Maret 1995 tersebut digadang-gadang menjadi pemain dengan karier cemerlang dan dapat menjadi yang terbaik di Indonesia.
Baca Juga: Kaoru Mitoma Dkk Hancurkan Jerman Hingga Pelatihnya Dipecat, Timnas Indonesia Bisa Apa?
Sayangnya realita menyatakan lain, selepas berbagai kesempatan trial gagal di klub Eropa.
Titik tertingginya yaitu saat merengkuh titel Liga 1 2017 bersama Bhayangkara FC, tetapi kemudian kariernya dapat dilabeli nilai rata-rata.
Setelah masa tak mengesankan di Selangor FC, Evan berganti klub tiap musim di Liga 1, berturut-turut bersama Barito Putera, Bhayangkara FC, dan Arema FC.
Baru di klub yang disebut terakhir, Evan akhirnya bertahan untuk musim kedua, walau dengan menit main jauh menurun.
Baca Juga: Taktik Baru Shin Tae-yong Pakai Striker Kembar, Ramadhan Sananta dan Rafael Struick Duet Masa Depan
Di Liga 1 2022/23 yang terinterupsi Tragedi Kanjuruhan, Evan masih mencatatkan menit main lumayan, yaitu 2.178 menit dalam 30 pertandingan.
Namun memasuki musim ini, ia lebih sering menghilang daripada bermain bersama Singo Edan.
Ia hanya mencatatkan 199 menit dalam lima pertandingan, cuma menjadi cadangan dalam tiga laga, dan absen dalam tiga laga terakhir.
Bersamaan dengan itu, pelatih anyar Fernando Valente mampu menyuntikkan angin segar dalam dua kemenangan dalam dua laga terakhir.
Ketika Fernando Valente menurunkan Evan Dimas dalam partai uji coba melawan NZR FC, Sabtu (9/9/2023), ia melayangkan kritik pedas pada sang gelandang.
"Evan Dimas pemain yang bagus, sama seperti pemain lain yang kami punya," tutur Valente dikutip dari Kompas.com.
"Tetapi, kadang dia berpikir bermain untuk dirinya sendiri."
"Evan Dimas harus berpikir bermain untuk tim, jadi pemain harus paham semuanya," tandasnya.
Baca Juga: Satu Gol ke Gawang Taiwan Sudah Merasa Songong, Apa Maksud Selebrasi Kontroversi Hokky Caraka?
Dalam usia 28 tahun, Evan seharusnya berada di puncak karier, dengan memimpin klub papan atas Liga 1 (lebih baik lagi apabila bermain di luar negeri), serta mengawal lini tengah timnas Indonesia.
Sayangnya, saat ini ia justru kalah bersaing dari pemain muda seperti Jayus Hariono dan Arkhan Fikri.
"Kami ini tidak bermain sendirian di lapangan, kami perlu bermain sesuai dengan ide yang kami jalankan," tegas Valente.
Sebagai buntut dari inkonsistensi di level klub, Shin Tae-yong tak pernah memanggilnya lagi ke tim Merah Putih.
Arema FC selanjutnya menghadapi Persita Tangerang pada pekan ke-12 Liga 1 2023/24, Sabtu (16/9/2023).