Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Tetapi, kadang dia berpikir bermain untuk dirinya sendiri."
"Evan Dimas harus berpikir bermain untuk tim, jadi pemain harus paham semuanya," tandasnya.
Menit bermain Evan pada musim ini memang menurun drastis dibanding musim lalu.
Ia cuma mencatatkan 199 menit dalam lima pertandingan musim ini, kontras dengan 2.178 menit dalam pertandingan musim lalu.
Sebagai akibat dari performa biasa saja di level klub, Shin Tae-yong tak pernah lagi meliriknya untuk timnas Indonesia.
Shin Tae-yong sempat menjadikan Evan sebagai satu-satunya pemain lawas saat melakukan potong generasi timnas Indonesia pada 2021.
Namun setelah peran sebagai pemain serep di Piala AFF 2020, Shin tae-yong lebih memilih pemain lebih muda dengan performa konsisten di level klub.
Lini tengah timnas senior kini diisi nama beken seperti Marc Klok dan Ricky Kambuaya, dengan wonderkid Marselino Ferdinan mulai menyeruak.
Baca Juga: Prediksi Line Up Timnas U-23 Indonesia Vs Turkmenistan - Apa Yang Perlu Diubah dari Mesin Pembantai?
Di Arema FC, Evan juga pelan-pelan tersingkir dari wonderkid lain, Arkhan Fikri.
Arkhan Fikri musim ini mencatat menit main lebih banyak ketimbang Evan, yaitu 312 menit dalam tujuh pertandingan.
Jumlah tersebut bisa bertambah, andai Arkhan tidak dipanggil timnas U-23 Indonesia dalam dua ajang beruntun.
Arkhan yang baru berusia 18 tahun menjadi pemain terbaik Piala AFF U-23 2023 dua pekan silam, dan kini bermain di Kualifikasi Piala Asia U-23 2024.
Situasi tak terbayangkan bagi Evan, senjakala karier level tertingginya tiba pada usia 28 tahun.