Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pratama Arhan juga demikian, berkat status sebagai bek kiri langganan sejak timnas U-20, kini bermain di Tokyo Verdy, dan belakangan menikahi putri pejabat.
Adapun Rio Fahmi, namanya sampai Liga 1 2021/22 masih berstatus pemain serep bagi Marco Motta di Persija.
Saat dipanggil Shin Tae-yong untuk SEA Games 2021, Rio menjadi pesakitan akibat performa buruk melawan Vietnam pada laga pertama.
Namun perjalanan dua tahun terakhir memperlihatkan perkembangan pesat Rio di sisi kanan Persija.
Ia kini menjadi pilihan tak tergantikan bagi Thomas Doll, dan Shin Tae-yong tak ragu mempercayainya di timnas U-23 setelah cederanya Bagas Kaffa.
Pada laga pertama Kualifikasi Piala Asia U-23 2024 melawan Taiwan, statistik umpan menunjukkan Rio lebih baik dari tiga rekan beknya.
Pemain asal Banjarnegara itu mencatatkan 57 umpan, lebih banyak dari seluruh pemain di pertandingan tersebut!
Ia mengungguli Arhan yang cuma mencatatkan 49 umpan, Ridho hanya melancarkan 42 umpan, dan Elkan malah cuma 37 umpan.
Nama yang paling mendekati Rio adalah gelandang Arkhan Fikri, yang menorehkan 52 umpan.
Statistik cukup untuk menjelaskan Rio sebagai pemain yang kapabel untuk memulai serangan dari belakang.
Ketimbang Arhan yang lebih suka terlibat dalam permainan dengan dribel, Rio dapat mencatatkan angka umpan tinggi lantaran suka membagi bola.
Reward untuk Rio yaitu sebuah gol pada menit ke-40, saat merangsek ke kotak penalti menyambut umpan Witan Sulaeman.
Seturut kelolosan Indonesia ke Piala Asia U-23 2024, gelar pemain paling underrated barangkali layak disandang Rio Fahmi.