Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Evan Dimas Darmono menunjukkan statistik yang merosot dari musim ke musim sehingga mulai mendapat kritikan dari pelatih Arema FC.
Evan Dimas Darmono tengah menjadi sorotan karena dianggap meredup di Arema FC.
Mantan kapten timnas U-19 Indonesia itu gagal memenuhi ekspektasi pecinta sepak bola Tanah Air.
Prestasi Evan Dimas Darmono menjuarai Piala AFF U-19 sepuluh tahun silam seperti tak berarti.
Statistik gelandang kelahiran 13 Maret 1995 itu semakin merosot di Liga Indonesia.
Awal mula kariernya, Evan Dimas memang terlihat menjanjikan dengan mengantarkan Bhayangkara FC juara Liga 1 2017.
Satu gol dan lima assist menjadi catatan prestisius Evan Dimas.
Baca Juga: Kualifikasi Piala Asia U-23 - 5 Nama Timnas U-23 Indonesia Jadi Sorotan Pelatih Turkmenistan
Ia kemudian beberapa kali masuk dalam line-up utama timnas Indonesia dari era Alfred Riedl, Luis Milla hingga Simon McMenemy.
Musim 2018, Evan Dimas dipinang klub Malaysia Selangor FC dan mampu mencatatkan dua gol dari 20 pertandingan.
Gagal meraih gelar di Liga Malaysia, Evan Dimas lantas pulang ke Tanah Air dengan memperkuat Barito Putera.
Evan mencetak dua gol dari 20 pertandingan bersama Laskar Antasari di Liga 1 2019.
Karier Evan sempat nyaris menanjak bersama Persija Jakarta pada musim 2020.
Baru bermain dua laga, Evan Dimas langsung mencetak dua gol untuk Macan Kemayoran.
Sayangnya kompetisi dihentikan karena pandemi Covid-19.
Evan lantas dipinang Bhayangkara FC pada musim 2021/2022.
Baca Juga: Selebrasi Hokky Caraka di Timnas U-23 Indonesia Tuai Kritikan, Pelatih PSS Sleman Beri Pembelaan
Tak satu pun gol dicetak Evan dalam 22 pertandingan bersama The Guardian.
Pada 2022, Evan Dimas memutuskan pindah ke Arema FC dan menjadi pilihan utama pelatih Eduardo Almeida.
Evan Dimas mencatatkan permainan terkotor sepanjang kariernya dengan mengoleksi enam kartu kuning sepanjang musim.
Musim ini, Evan Dimas mulai keteteran mengikuti permainan klub-klub Liga 1.
Terbukti dari 11 laga, Evan baru bermain dalam lima laga dengan hanya mencatatkan 198 menit bermain.
Pelatih baru Arema FC, Fernando Valente, menilai Evan Dimas terlalu berpikir egois dalam beberapa momen.
"Evan Dimas pemain yang bagus, sama seperti pemain lain yang kami miliki," kata Valente.
"Tetapi, kadang dia berpikir bermain untuk dirinya sendiri."
"Evan Dimas harus berpikir bermain untuk tim, jadi pemain harus paham semuanya," ujarnya menambahkan.
Baca Juga: Pelatih Turkmenistan Bicara Potensi Kongkalikong dengan Imbang Lawan Timnas U-23 Indonesia
Di usianya yang sudah 28 tahun, Evan semestinya sudah menjadi pemain yang lebih matang.
Sebaliknya, ia jutru lebih mengandalkan pemain muda seperti Arkhan Fikri dan Jayus Hariono.
"Kami ini tidak bermain sendirian di lapangan, kami perlu bermain sesuai dengan ide yang kami jalankan," tutur Valente.
Permainan menurun Evan Dimas membuatnya tersingkir dari skuad timnas Indonesia.
Evan Dimas terakhir kali dipanggil timnas di ajang Kualifikasi Piala Asia dan Piala AFF 2019.
Di era Shin Tae-yong, Evan tampaknya kalah bersaing dengan pemain lain di posisinya seperti Marc Klok, Rachmat Irianto, dan Ricky Kambuaya.
Bahkan saat ini telah muncul pemain-pemain muda potensial yang meramaikan skuad timnas senior seperti Ivar Jenner, Arkhan Fikri, dan Marselino Ferdinan.