Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Mereka adalah Rio Fahmi (Persija), Fajar Fathurrahman (Borneo FC), dan Dzaky Asraf (PSM).
Dzaky Asraf masih terlalu hijau sehingga dapat dimaklumi apabila tak dilirik, tetapi Fajar Fathurrahman memiliki reputasi mentereng di Borneo FC.
Fajar bahkan menjadi joint top scorer SEA Games 2023 (bersama Ramadhan Sananta), sehingga menawarkan atribut ofensif lebih baik.
Meski begitu Shin Tae-yong mengambil langkah konservatif dengan memasang Rio Fahmi sebagai bek kanan utama.
Saat Pratama Arhan merebut semua perhatian dengan performa on field (mencetak dua gol) dan off field (menikahi selebgram), Rio menjadi pahlawan dalam senyap.
Dibanding pemain lain di sektor belakang, Rio memiliki profil paling tidak mentereng, lantaran tidak pernah dipanggil timnas hingga level U-23.
Meski begitu pemain asal Banjarnegara itu membuktikan diri dapat menjadi pemain yang dapat diandalkan.
Pada laga pertama kontra Taiwan, ia menjadi pemain dengan umpan terbanyak dengan 57 umpan!
Baca Juga: Persembahan Terbaru Thomas Doll untuk Shin Tae-yong, Rayhan Hannan Sang Wonderkid Supersub
Laga tersebut juga memperlihatkan Rio dapat trengginas di depan gawang, dengan satu gol menyambut umpan Witan Sulaeman.
Pada laga kedua kontra Turkmenistan, fans Merah Putih dapat menyaksikan Rio memiliki aspek defensif mumpuni untuk level tinggi.
Saat Arhan rutin menebar ancaman di sayap kiri, Rio bertahan di posisinya di sayap kanan untuk mengantisipasi serangan balik.
Sebelum Arhan mencetak gol sundulan pada menit akhir, Rio juga memiliki peluang serupa pada pertengahan babak, sayang sundulannya membentur mistar.
Arhan mendapat puja-puji dari netizen, dan Rio harus puas dengan gelar pahlawan tanpa tanda jasa.
Baca Juga: Shin Tae-yong Lebih Percaya Hokky Caraka Ketimbang Ramadhan Sananta, Ada Unsur Nepotisme?