Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kartu kuning kedua diperoleh saat ia melakukan pelanggaran 50:50 pada menit ke-49.
Asnawi bisa berargumen ia memenangi bola, tetapi perebutan bola di udara menggunakan kaki amat rawan mengenai tubuh pemain lawan.
Ketika sang lawan tergeletak kesakitan, wasit tak punya pilihan selain mengusir bek kanan timnas Indonesia.
Asnawi dengan demikian mengoleksi kartu merah keduanya pada musim ini, setelah hukuman pertama pada awal musim.
Kartu merah pertama Asnawi bahkan didapat secara langsung (bukan dua kartu merah), saat menginjakkan pulnya ke kaki pemain lawan, juga melawan Gyeongnam FC.
Malang bagi Asnawi, ia belum pernah mencetak gol pada musim ini dan hanya pernah menyumbang dua assist.
Sebagai bek kanan yang dikenal ofensif, torehan assist dan kartu merah yang sama banyak bukanlah capaian yang membanggakan.
Para scout klub K-League 1 akan menyoroti kemampuan Asnawi mengiris sisi kanan, tetapi juga kecerobohannya dalam menggasak pemain lawan.
Baca Juga: Kebobolan di Menit Akhir, Pelatih PSS Sleman Legowo Ucapkan Selamat Untuk Rekan Sesama Pelatih
"Sradak-sruduknya masih kebawa sampe sekarang, ini yang harus dihilangin sama Asnawi," tulis @krisna_deni_30 di Instagram Idn_abroad.
"Decision makingnya buat ngambil bola dari kaki lawan kudu bener-bener dilatih lagi karena kadang-kadang dia ngincer kaki lawan."
Level agresi Asnawi kadang membuahkan hasil, seperti tiga tekel bersih terhadap Alejandro Garnacho.
Namun dua kartu merah di Korea Selatan membuktikan ia masih harus mengendalikan level agresi itu agar tak merugikan dirinya.