Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Shin Tae-yong mengambil langkah signifikan pada babak final, yaitu mendaftarkan kiper ketiga Daffa Fasya sebagai pemain outfield.
"Kami secara resmi hanya tersedia beberapa pemain, 14-15 pemain outfield," ucap Shin Tae-yong usai laga di Thailand, yang dihadiri oleh BolaSport.com.
"Bahkan ketika kami ingin mengakhiri laga dengan 90 menit, saya sebagai pelatih juga harus mengukur bila pertandingan berlanjut ke babak tambahan atau tidak."
"Pastinya kami bersiap ketika laga akan berlanjut ke extra time," terangnya.
Pertandingan berlangsung dengan level tinggi selama 120 menit, sehingga Shin Tae-yong pada akhirnya tak memakai "cadangan mati" Salim Akbar dan pemain "jadi-jadian" Daffa Fasya.
Daffa Fasya sepulangnya ke Tanah Air, memang mengungkap pernah bermain sebagai bek atau penyerang semasa SSB.
"Kalau di SSB pernah main bukan sebagai kiper, maksudnya sering, tapi ini kan levelnya timnas," ucap Daffa kepada BolaSport.com.
"Biasanya main sebagai striker, kalau tidak bek."
"Pastinya deg-degan parah, maksudnya itu pertama kali saya bermain di posisi seperti itu," jelasnya.
Satu bulan sejak pengalaman jantungan itu, Daffa menghadapi situasi serupa di tangan Indra Sjafri.
Mengingat timnas U-24 memiliki kiper reguler Liga 1 seperti Ernando Ari dan Adi Satryo, ada kemungkinan Daffa menjadi kiper yang dikonversi.
Indra Sjafri hanya memiliki opsi 16 pemain outfield, sehingga diubahnya Daffa dari kiper menjadi bek/penyerang akan sangat membantu.
Kita tunggu apakah Indra Sjafri akan meniru Shin Tae-yong untuk mengatasi masalah genting ini.