Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Titan pun langsung menjadi starter saat Indra Sjafri menyusun pemain melawan Kirgistan, dengan ketiadaan pelapis di belakangnya.
Jalannya babak pertama memperlihatkan Titan kesulitan bekerja sendirian di tengah para bek kekar Kirgistan.
Hanya dalam 45 menit, Indra Sjafri mengganti Titan dengan Dony Tri Pamungkas, dan Egy Maulana Vikri bergeser menjadi penyerang tengah.
Dalam skema ini Indonesia bisa mencetak gol pertama, yaitu melalui Ramai Rumakiek pada menit ke-57.
Adapun Egy dalam posisi barunya bisa memperoleh peluang, termasuk sepakan voli kaki kanan yang melebar.
Egy yang kelelahan membuat Indra Sjafri memasukkan nama ketiga sebagai penyerang hari itu, yaitu Hugo Samir pada menit ke-83.
Siapa sangka, Hugo mendapatkan hadiah berupa bola blunder bek Kirgistan pada masa injury time.
Ia membawa bola melewati bek tersebut, dan berhadapan dengan kiper yang keluar dari sarang.
Dengan tendangan mendatar melengkung yang tak terjangkau kaki kiper, Hugo melakukan apa yang tak bisa dilakukan Titan dan Egy: mencetak gol.
Indonesia memenangi laga dengan skor 2-0, dan bertengger sebagai puncak klasemen Grup F berkat catatan disiplin lebih baik.
Adapun Hugo Samir terlihat masih memerlukan polesan dalam kontribusi overallnya, sesuatu yang wajar mengingat ia baru berusia 18 tahun.
Di level klub, Borneo FC barangkali akan tergoda memainkan Hugo seturut performa menjanjikan di Asian Games 2022.