Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Masa yang cukup singkat itu cukup untuk membuat Rontini menyimpulkan kompetisi Malaysia tak terlalu kompetitif.
"Di Malaysia, saya lihat jurang terlalu besar antara pasukan 'top 5' dan pasukan papan bawah," terang Rontini dikutip dari Makanbola.com (19/7/2023).
Liga Malaysia memang memiliki masalah competitiveness, sama seperti yang menghinggapi Ligue 1 Prancis dan Bundesliga Jerman.
Seperti Paris Saint-germain dan Bayern Muenchen, Johor Darul Takzim tak memiliki musuh setara di negeri jiran.
Johor Darul Takzim menguasai delapan titel liga dalam delapan musim terakhir!
Situasi tersebut berbeda dengan di Indonesia, yang tak memiliki penguasa tunggal di puncak klasemen.
Bali United memang merajai liga secara beruntun pada 2019 dan 2021/22, tetapi selebihnya juara selalu berganti sejak era profesional pada 1994!
"Pada dasarnya setiap tim di sini amat berbeda, di sini (Indonesia) lebih teratur," jelas Rontini.
"Di Indonesia semua pasukan adalah sama," tandasnya.
Musim ini, Madura United berpeluang melanjutkan tren juara berganti, setelah memuncaki klasemen hingga pekan ke-13.
Adapun Rontini masih berjuang di papan bawah bersama Persita.
Persita saat ini mengoleksi 14 poin, hanya berjarak empat poin dari klub terakhir di zona degradasi.
Di Indonesia pula, Rontini menemukan sesuatu yang baru dalam hidupnya, yaitu Islam.
Rontini menjadi mualaf pada awal September lalu, hanya beberapa bulan sejak menginjakkan kaki di negara muslim terbesar dunia.
Baca Juga: Jeonnam Dragons Terus Merosot Gara-gara 4 Kartu Merah Musim Ini, Separuhnya Milik Asnawi Mangkualam