Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Thomas Doll mengamuk kepada wasit dan pemain Bali United, Persija Jakarta menjadi korban dua penyakit lama sepak bola Indonesia.
Thomas Doll belum sanggup mengeluarkan Persija Jakarta dari krisis hasil berkepanjangan, dan ia kini punya bahan amuk baru.
Doll selama ini dikenal sebagai sosok yang ceplas-ceplos kepada media, termasuk konflik dengan PSSI soal pemanggilan pemain.
Teranyar, eks pelatih Borussia Dortmund itu menyaksikan dua hal untuk dikomplain pada laga Persija kontra Bali United, Minggu (25/9/2023).
Macan Kemayoran ditahan oleh Bali United dengan skor 1-1, meski tim tamu bermain dengan 10 orang selama setengah jam terakhir.
Bali besutan Stefano Cugurra mencuri gol lewat lesatan Rahmat Arjuna, yang memanfaatkan kesalahan kesekian Andritany Ardhiyasa dalam melakukan sweeping.
Persija kesulitan bereaksi lantaran tak memiliki striker asing di lini depan, dan kemarin hanya mengandalkan Sandi Arta.
Gol penyama kedudukan baru tercipta pada menit ke-74, melalui tendangan spekulatif Ondrej Kudela dari luar kotak.
Hasil 1-1 tersebut membuat Persija cuma meraih satu kemenangan dalam tujuh pertandingan terakhir!
Bagi Doll, hasil imbang disebabkan paling tidak oleh dua hal.
Sebab pertama yaitu ke(tidak)jelian wasit saat melihat pelanggaran atas Witan Sulaeman pada babak pertama.
Wasit Mohammad Ibnu menganggap pelanggaran terjadi di luar kotak penalti, meski tayangan ulang menunjukkan Haudi Abdillah menggunting Witan di dalam kotak.
Doll menunjukkan tangkapan gambar momen tersebut dalam jumpa pers, sembari mengamuk dan melemparkan kertas tersebut di hadapan wartawan.
"Itu jelas penalti, itu pelanggarannnya satu meter di dalam kotak," amuk Doll dikutip dari BolaSport.com.
"Saya sempat protes tapi mereka hanya senyum ... saya kecewa dengan wasit," tandasnya.
Sebab kedua yaitu para pemain Bali United yang mengulur waktu dengan berbaring dan meminta perawatan.
Aksi tersebut sudah lekat dengan skuad Serdadu Tridatu, hingga tim tersebut mendapat julukan "Guling-guling FC".
Baca Juga: Tak Ada Striker Kompeten di Timnas U-24, Hokky Caraka Buktikan Indra Sjafri Salah Menyingkirkannya
"Lagi-lagi Bali United rebahan, ini sangat merusak permainan," sesal Doll.
"Padahal saya ingin memainkan sepak bola dengan baik ... injury time hanya lima menit, saya tidak mengerti dengan wasit padahal mereka banyak tidur di lapangan," terangnya.
Dua keluhan Doll di atas bisa dikatakan sebagai dua penyakit lama sepak bola Indonesia.
PSSI mencoba membenahi kualitas wasit dengan mendatangkan instruktur asal Jepang pada awal musim.
Mengenai pemain mengulur waktu, FIFA sudah menerapkan tambahan waktu lebih panjang di Piala Dunia 2022, dan kini diikuti di Liga Inggris.