Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Ia berulang kali menyebabkan timnya kebobolan akibat salah hitung saat mencoba menyapu bola di luar kotak penalti.
Dimulai dari laga kontra Arema FC, ia salah mengantisipasi bola terobosan yang lebih dulu direbut Gustavo Almeida, Persija kemudian ditahan 2-2.
Usai pertandingan, eks kiper timnas Indonesia itu mengakui kesalahannya.
"Di atas lapangan, semua bisa terjadi, semua bisa salah, termasuk saya," aku Andritany.
"Momen itu kesalahan saya tapi apa yang sudah dilakukan, saya selalu berikan yang terbaik untuk tim, ini menjadi pembelajaran bagi saya," terangnya.
Melihat performa di laga berikutnya, Andritany rupanya tidak belajar.
Melawan Persik pada pekan ke-12, ia mengulangi kesalahan yang persis sama, kali ini dimanfaatkan M Khanafi untuk membobol.
Berlanjut menghadapi Bali United pada pekan ke-13, ia miskomunikasi dengan beknya, hingga Rahmat Arjuna bisa mengulangi gol seperti itu.
Baca Juga: Indonesia Vs Uzbekistan - Misi Berburu Medali Kedua di Asian Games 2022
Peran yang kondang dilakoni Manuel Neuer di Piala Dunia 2014 tampak tak bisa lagi diperankan Andritany.
Sistem yang diterapkan Thomas Doll memang menuntut kiper untuk menjaga area lebih luas akibat garis pertahanan tinggi.
Jangan lupa, gol pertama Vietnam pada leg kedua semifinal Piala AFF 2022 juga diawali Nadeo Argawinata yang tak bisa membaca bola ke belakang garis.
Jika Andritany tak bisa melakukan tugas itu lagi, Cahya Supriadi sudah menanti untuk mendapatkan kesempatan.