Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Dua pemain jebolan timnas Indonesia melakukan tindakan brutal ketika membela klubnya dalam dua pekan terakhir Liga 1 2023/2024.
Berlabel didikan timnas Indonesia rupanya tak lantas membuat sikap emosional pemain terasah.
Baru-baru ini kompetisi Liga 1 diwarnai dua insiden tidak pantas yang dilakukan oleh alumni timnas Indonesia.
Mereka adalah Marckho Sandy Meraudje dan Bayu Pradana.
Marckho Sandy menuai sorotan usai menginjak salah satu pemain Persis Solo pada pekan ke-13 Liga 1 2023/2024 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Jumat (22/9/2023).
Bek yang pernah memperkuat timnas Indonesia di Piala AFF 2020 itu dengan sengaja menginjak pantat Faqih Maulana.
Baca Juga: Hasil Liga 1 - Kiper Timnas Blunder, Bali United Lanjutkan Tren Buruk Persikabo 1973
Insiden tersebut terjadi ketika laga memasuki menit ke-73 di mana tim tamu, Persis Solo, unggul 2-1.
Sebelumnya kedua pemain memang terlibat duel perebutan bola di tepi lapangan, dekat dengan posisi wasit cadangan.
Namun ketika bola berpindah, Marckho Sandy tersorot kamera menginjak Faqih Maulana yang sedang telungkup di lapangan.
Wasit lantas memberi kartu merah untuk pemain dengan satu caps timnas Indonesia tersebut.
Kejadian yang nyaris sama kembali terjadi pada laga Barito Putera kontra RANS Nusantara FC, Jumat (29/9/2023).
Bayu Pradana dengan sengaja menginjak pemain RANS, Evandro Brandao.
Eks gelandang timnas Indonesia itu kedapatan menginjak bagian paha Brandao ketika laga belum genap satu menit.
Menariknya, insiden tersebut terjadi tepat di hadapan wasit cadangan.
Wasit yang mengetahui hal itu memberi kartu kuning untuk jebolan timnas tersebut.
Hukuman dari wasit tersebut dianggap tidak tegas oleh Manajer RANS Nusantara FC, Hamka Hamzah.
"Ini bukan soal siapa yang melakukan pelanggaran, tetapi ini soal bagaimana seorang wasit cadangan persis di depan matanya berusaha menutup mata," tulis Hamka Hamzah dalam postingannya di media sosial setelah laga.
Menurutnya, Bayu Pradana yang memiliki 22 caps timnas Indonesia layak diganjar kartu merah.
"Apa bedanya ketika pemain kita Marckho melakukan hal yang sama dan diberi kartu merah dan kami tidak protes ke wasit karena memang Marckho melakukan pelanggaran keras,"
"Saya rasa juga pihak Barito tidak akan protes ketika pemainnya diberi kartu merah," tutupnya.
Laga yang berlangsung di Stadion Demang Lehman itu pun berakhir dengan skor imbang 1-1.
Ini menjadi peringatan bagi Marckho Sandy dan Bayu Pradana yang menyandang alumni tim nasional.
Sudah sepatutnya pemain tim nasional memberi contoh yang baik bagi pesepakbola Tanah Air.
Keduanya kemungkinan besar akan mendapat sanksi dari Komite Disiplin PSSI akibat ulahnya tersebut.