Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Aksi sweeper keeper tersebut pernah menjadi kekuatan Andritany pada masa lalu, tetapi ia sudah menyebabkan tiga gol pada musim ini.
Laga melawan Arema FC, Persik Kediri, dan Bali United membuktikan tim lawan sangat mudah mengincar ruang menganga di antara garis pertahanan bek dan posisi kiper.
The Jakmania terlihat geram dan menghujani lini masa media sosial dengan tuntutan mencadangkan sang kapten.
Saat BolaNas.com mengingatkan Thomas Doll akan kelemahan kipernya itu, pelatih asal Jerman membela.
"Tidak, dia kapten kita," tegas Doll dalam jumpa pers sebelum laga kontra Persis Solo (29/9/2023).
"Pada laga terakhir kita kebobolan lewat umpan panjang dan kita mencoba berdiri dan membaca situasi di belakangnya."
"Selalu ada situasi 50:50 di mana penjaga gawang keluar dari sarangnya karena kita bermain dengan garis tinggi."
"Kita (para bek) harus mundur agar kita membuat ruang yang paling dekat dengan kotak kami sendiri, dan tidak berdiri hanya melihat ketika bola melaju dan pemain sayap (lawan) berlari."
Baca Juga: Asian Games 2022 - Sikap Korsa Satu Negara ASEAN, Gugur Satu Pulang Semua
"Maka dari itu tidak selalu kesalahan dari kiper," jelasnya.
Persija saat ini memiliki sosok pelapis berlabel eks kiper utama timnas U-20 Indonesia, Cahya Supriadi.
Cahya Supriadi bermain cameo pada laga terakhir musim lalu melawan PSS, serta hanya sekali bermain musim ini melawan Madura United.
Blunder beruntun Andritany tak akan membuat Cahya mendapat kesempatan, jika merujuk ucapan Thomas Doll.
"Kami tahu Cahya adalah seorang yang memiliki talenta sangat besar," tutur Doll.
"Penjaga gawang pengganti belum diperlukan saat ini dan dia harus menunggu kesempatan, suatu hari mungkin, tapi bukan sekarang," tegasnya.