Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Pelatih timnas U-24 Indonesia, Indra Sjafri, memberikan pesan tegas kepada Hugo Samir usai mendapat kartu merah lawan Uzbekistan di Asian Games 2022.
Indra Sjafri memberi respon tegas pada insiden yang melibatkan pemain muda timnas U-24 Indonesia, Hugo Samir.
Penyerang Borneo FC itu diketahui melakukan gerakan tambahan pada tambahan waktu di laga Indonesia Vs Uzbekistan.
Wasit yang melihat pemain Uzbekistan mengerang kesakitan lantas bereaksi kepada Hugo Samir.
Putra Jacksen F Tiago itu diganjar kartu kuning kedua alias kartu merah oleh wasit pada menit ke-112.
Walhasil Indonesia harus bermain dengan 10 pemain dalam konfisi tertinggal 0-1.
Baca Juga: Thomas Doll Punya Alasan Tak Pakai Jasa Kiper Didikan Shin Tae-yong di Persija, Ada Sentimen?
Pada menit ke-92, Uzbekistan berhasil membobol gawang Ernando oleh Sherzod Esanov.
Skuad Garuda Muda yang kalah jumlah pemain harus menelan kekalahan 0-2 dari Uzbekistan usai Esanov mencetak brace pada menit ke-120+1.
Langkah timnas U-24 Indonesia pun terhenti di babak 16 besar Asian Games 2022.
Hugo Samir sendiri sudah menyampaikan permohonan maaf atas pelanggarannya tersebut.
Ia mengatakan permohonan maafnya sudah diterima oleh rekan setim di timnas.
Penyerang yang masih berusia 18 tahun itu juga menyampaikan permohonan maaf kepada pelatih Indra Sjafri.
Hugo mengaku dapat teguran keras dari Indra Sjafri setelah pertandingan.
"Coach Indra Sjafri panggil saya dan dia malu serta kecewa karena saya melakukan hal itu," kata Indra Sjafri dikutip dari BolaSport.
"Dia mengatakan kepada saya bahwa tidak bisa menerima kejadian tersebut."
Baca Juga: Hasil Liga 1 - Kiper Timnas Blunder, Bali United Lanjutkan Tren Buruk Persikabo 1973
"Semoga saja ini menjadi pembelajaran yang terakhir untuk saya melakukan hal seperti itu."
"Saya diminta untuk lebih baik lagi dan berubah lebih sabar ke depannya," tutur Hugo.
Tidak hanya Indra Sjafri, Hugo juga mendapatkan masukan dari ayah kandungnya, Jacksen F Tiago.
Jacksen juga mengutarakan kekecewaan karena melihatnya melakukan tindakan yang tidak semestinya.
"Papa masih kecewa dan tidak bisa ngomong apa-apa."
"Tetapi papa selalu bilang kepada saya, mau bagaimana pun, papa akan selalu ada di belakang saya."
"Termasuk hujatan rasisme yang diterima saya dan keluarga saya," jelas Hugo.
Hugo bertekad untuk tidak mengulangi pelanggaran pelanggaran tersebut.
Ia menyesal dan akan berbuat lebih baik lagi ke depannya.
"Ya saya ada sedikit down tetapi saya bodo amat dengan yang menghujat saya dan saya tidak peduli," pungkasnya.