Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Manajemen Persebaya langsung melakukan evaluasi internal terkait insiden tersebut.
"Di internal tim, manajemen akan segera mengumpulkan seluruh anggota tim, guna menekankan kembali pentingnya respect dan fair play dalam sepak bola,"
Menanggapi insiden tersebut, APPI menilai hal ini harus menjadi perhatian pemain baik di Liga 1 maupun kompetisi dibawahnya.
Tak hanya di Liga 1, pemain kolaps juga terjadi terhadap Silvio Escobar saat Persela Lamongan bentrok dengan Persekat Tegal, Senin (26/9/2023).
"Dalam beberapa pertandingan terakhir baik dalam kompetisi Liga 1 maupun Liga 2, telah terjadi insiden negatif yang yang telah menimbulkan beberapa pesepakbola yang sempat kolaps pada saat pertandingan,"
"Hal ini harus menjadi perhatian khusus bagi semua pihak yang terlibat agar tidak terulang nya hal-hal yang semakin buruk seperti yang pernah terjadi pada tahun-tahun yang silam," bunyi rilis APPI.
Baca Juga: Asian Games 2022 - Tantang Juara Bertahan, Penakluk Timnas Indonesia Menuju Medali Kedua
APPI menekankan kembali perihal sportivitas dan profesionalisme kepada pemain sepak bola.
"Hal-hal yang berpotensi menimbulkan insiden yang tidak diharapkan tersebut untuk dapat dicegah dengan sedemikian rupa."
"Sportivitas antar pesepakbola, ketegasan penyelenggara serta perangkat pertandingan, dan kecekatan tim medis di lapangan harus diutamakan," tulis APPI.
Kepala Divisi Medis dan Kesehatan APPI, dokter Donny Kurniawan, mengungkapkan seluruh pihak yang berniat membantu korban harus menguasai prosedur pertolongan pertama.
"Siapapun yang berada di lapangan pasti ingin menolong korban saat terjadi kecelakaan di lapangan sepakbola dengan cepat."
"Namun yang diperlukan bukan hanya kecepatan, tetapi juga ketepatan dalam menolong juga menjadi hal penting," dr. Donny Kurniawan.
Selain itu, para pemain diharapkan bisa mengontrol emosi sekalipun pertandingan berjalan dengan intensitas tinggi.
"Sekalipun adanya intensitas tinggi dalam pertandingan bukan berarti dibenarkan untuk melakukan tindakan-tindakan yang tidak diperlukan terlebih sikap-sikap yang sangat tidak dapat dibenarkan dan mencederai profesionalisme," tutup APPI.