Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Dimulai dari laga debut Sananta bareng timnas senior melawan Curacao (24/9/2022), Shin Tae-yong bertindak kejam pada sang striker belia.
Sananta dimasukkan sebagai pemain pengganti pada menit ke-71, tetapi ditarik keluar lagi pada menit ke-86!
Keputusan Shin Tae-yong tersebut membuat Sananta menangis di bangku cadangan.
Berlanjut ke FIFA Matchday bulan Juni lalu, Sananta baru saja mengakhiri musim dengan capaian fantastis.
Ia menjadi top scorer penyerang lokal (tak menghitung Spasojevic) dengan 11 gol, serta menjadi joint-top scorer SEA Games 2023 dengan lima gol.
Dalam sebuah video yang viral, ia kemudian berorasi akan dipanggil Shin Tae-yong untuk pertandingan melawan Argentina.
Nyatanya, Shin Tae-yong sama sekali tidak memasukkan dia dalam daftar panggil, sehingga Sananta harus menonton dari layar kaca.
Biar begitu Coach Shin belakangan mulai mempercayai Sananta dalam dua ajang bersama timnas U-23.
Baca Juga: Tak Cuma Cyrus Margono, Kiper Persis Penyintas Cedera ACL Juga Menggedor Pintu Shin Tae-yong
Ia menjadi pemain kunci di Piala AFF U-23 2023 ketika Indonesia melaju ke final, lalu menjadi opsi ketiga setelah Struick-Hokky di Kualifikasi Piala Asia U-23 2024.
Caps terakhir Sananta untuk timnas senior terjadi pada Maret silam saat melawan Burundi, kurun waktu yang cukup lama.
Laga melawan Brunei bisa menjadi tonggak penting, lantaran para striker senior langganan Shin Tae-yong sedang dirundung krisis.
Dimas Drajad (Persikabo 1973) dan Dendy Sulistyawan (Bhayangkara FC) sama-sama sedang berkutat di zona degradasi Liga 1, keduanya juga belum mencetak gol!
Tampaknya, duet striker terbaik untuk membombardir Brunei yaitu Sananta dan Rafael Struick.
Baca Juga: Sebulan Sejak Dipermalukan Pelatih, Evan Dimas Makin Tak Dipercaya Saja di Arema FC