Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Lebih dari itu, Saddil juga membuat kiper Reza Arya diusir wasit setelah dilanggar dalam situasi one on one.
Usai pertandingan, winger berusia 24 tahun itu mengaku bersedih lantaran menyakiti klub kampung halaman.
"Sangat bahagia senang dan sedih juga sebenarnya karena tim ini adalah tim yang sangat saya kagumi," ucap Saddil dikutip dari Kompas.com.
"Biar bagaimanapun merekalah pejuang untuk anak-anak Sulawesi."
"Saya berharap nantinya bisa membela tim kebanggaanku ini," tandasnya.
Saddil terlahir berasal dari Sulawesi Tenggara, sehingga memiliki kedekatan emosional dengan PSM.
Meski begitu karier Saddil tak pernah melewati PSM, lantaran ia pindah ke Jawa untuk membela Persela Lamongan sejak usia 17 tahun.
Ia juga menjadi andalan timnas Indonesia sejak junior, dimulai dari level U-19.
Kini ia mengoleksi 21 caps untuk timnas senior, dengan sumbangan satu gol dan empat assist di semua ajang.
"Tiga assist itu (ke gawang PSM) saya bersyukur karena bermain cukup baik tapi ini belum cukup untuk diri saya," ucap Saddil.
"Saya ingin berkembang, semua masih butuh banyak pemahaman posisi dan tactical, saya harus banyak belajar."
Melihat ambisi Saddil tersebut, bukan tak mungkin ia akan hijrah ke liga lebih besar untuk mengoptimalkan potensinya.
Suporter PSM boleh jadi harus menunggu hingga Saddil berusia senja untuk menyaksikan sang putra daerah membela panji Juku Eja.
Baca Juga: Borneo FC Akhirnya Setia dengan Satu Pelatih, Pieter Huistra Nyaman Bawa Pesut Etam ke Pucuk Liga 1