Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Kehadiran Hokky Caraka dan Ramadhan Sananta menyimpan teka-teki, bermain bersama atau saling sikut di lini depan timnas Indonesia.
Shin Tae-yong menghadapi pilihan sulit di lini depan timnas Indonesia, seturut dipanggilnya dua penyerang muda jebolan Liga 1.
Shin Tae-yong pada mulanya memanggil empat penyerang untuk berjumpa Brunei pada ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Empat penyerang tersebut meliputi Dimas Drajad, Dendy Sulistyawan, Rafael Struick, dan Ramadhan Sananta.
Belakangan satu nama tambahan dipanggil, yaitu Hokky Caraka, yang membuat persaingan menjadi lebih sesak.
Dimas Drajad dan Dendy Sulistyawan bermain di Liga 1, tetapi keduanya berusia senior (26 tahun) dan belum mencetak gol musim ini.
Adapun Rafael Struick bermain di Liga Belanda bersama ADO Den Haag, dan diakui memiliki kualitas di atas pemain "lokal".
Menyisakan dua striker potensial yaitu Ramadhan Sananta dan Hokky Caraka, sama-sama sosok belia di Liga 1 2023/24.
Skenario pertama mengenai dua pemain tersebut yaitu bermain bersama sebagai duet di lini depan.
Baca Juga: Laga Terakhir Sebelum Temu Shin Tae-yong, Hokky Caraka Hilang dan Ramadhan Sananta Puasa Gol Tandang
Sananta lebih bertipe finisher di dalam kotak, sedangkan Hokky memiliki kebiasaan berlari mengincar ruang di belakang garis pertahanan.
Baru berusia 20 tahun dan 19 tahun, Sananta dan Hokky memiliki fitur berbeda yang bisa saling melengkapi.
Terlebih menghadapi Brunei yang jauh lemah, makin banyak alasan Shin Tae-yong untuk mencoba nama hijau di ajang ini.
Skenario kedua yaitu Sananta dan Hokky akan berduel memperebutkan satu tempat di lini depan.
Dengan asumsi Shin Tae-yong memilih salah satu dari Struick/Dimas/Dendy, maka Sananta dan Hokky akan menjadi kandidat menemani.
Di Kualifikasi Piala Asia U-23 bulan lalu, Struick menjadi nama paten yang tak pernah diganti melawan Taiwan dan Turkmenistan.
Adapun Sananta dan Hokky bergantian menemani, walau dengan menit bermain jomplang: 60 menit berbanding 114 menit.
Asisten pelatih Nova Arianto memastikan pemanggilan pemain didasarkan pada performa di klub dan kebutuhan di timnas.
Baca Juga: Hasil Liga 1 - Permalukan PSM, Madura United Jaga Jarak dari Kejaran Persib
"Headcoach kami pastinya sudah melihat semua karakter pemain yang pernah dipanggil di tim nasional," tulis Nova di Instagram.
"Baik di senior sampai di level timnas U-20 dan itu pastinya menjadi pertimbangan besar dalam memanggil pemain," jelasnya.
Siapa pun yang dipilih, para bek Brunei dipastikan akan menghadapi gelombang serangan baik di leg pertama maupun kedua.
Baca Juga: Hasil Liga 1 - Bali United Atasi Kelelahan, Main di Piala AFC Lalu Kalahkan Bhayangkara FC