Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Pratama Arhan belum berani memastikan akan hijrah ke Suwon FC di K-League, menghormati kontrak di Tokyo Verdy.
Pratama Arhan masih menghargai Tokyo Verdy dengan menolak menjawab pertanyaan mengenai masa depan setelah kontraknya habis.
Bek kiri timnas Indonesia itu diketahui meneken kontrak berdurasi dua musim bersama klub kasta dua Liga Jepang itu pada 2022.
Jika Tokyo Verdy tak memperpanjangnya, Arhan dapat bebas bergabung klub mana pun pada 2024 tanpa ditebus sepeser pun.
Isu sudah merebak dari Korea Selatan bahwa Suwon FC berniat mencaplok Arhan untuk K-League 1 musim depan.
Isu tersebut datang saat Arhan tak pernah lagi dipercaya Tokyo Verdy setelah tiga penampilan pada musim ini.
Pemain asal Blora itu dimainkan pada dua laga Piala Emperor, lalu sekali peran cameo di ajang J2 League.
Hingga musim ini berakhir, praktis harapan terbesar Arhan untuk merumput adalah bersama timnas Indonesia.
Pekan ini, Arhan diprediksi akan mendapat banyak menit main dalam dua leg timnas Indonesia melawan Brunei di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Baca Juga: Lebih Tua dari Hokky dan Sananta, Bagus Kahfi Diminta Perbaiki Diri Agar Dilirik Shin Tae-yong Lagi
Arhan pun bergabung tepat waktu dengan pasukan Shin Tae-yong yang mulai berlatih Senin (9/10/2023) sore ini.
Di depan media-media Indonesia, wonderkid 21 tahun menolak mengkonfirmasi kepindahan ke Suwon FC.
"Saya tidak bisa jawab pertanyaan itu," ujar Arhan dikutip dari BolaSport.com.
Meski begitu, Arhan menegaskan ingin menimba pengalaman selama mungkin di luar negeri.
Ia terhitung baru 1,5 tahun meninggalkan PSIS Semarang, sehingga tampak akan mencari klub lain di luar sana.
"Bagi saya pribadi, saya ingin menjadi pemain yang memiliki banyak pengalaman di luar negeri," tutur suami Azizah Salsha itu.
"Saya ingin mendapatkan pengalaman di sana dan belajar dari para pemain."
Mengenai statistik menyedihkan di Jepang, Arhan tak bisa memungkiri bahwa dirinya berhadapan dengan realitas berbeda.
Sepak bola J League dimainkan lebih cepat, dengan bahasa yang berbeda, dan jelas memiliki level lebih tinggi.
"Persaingan ada, kami bersaing secara sehat, berkompetisi," tuturnya.
"Budayanya, cuacanya, kami tinggal di sana sendirian, bahasanya yang berbeda, itu yang menyulitkan kami," jelasnya.
Jawaban Arhan di atas terbilang diplomatis untuk pemain yang memasuki bulan-bulan terakhir kontrak.
Tokyo Verdy hanya menyisakan empat pertandingan di J2 League musim ini, dengan bertengger di peringkat tiga.
Saat Verdy menyudahi musim, saat itu pula Arhan bakal bebas berbicara mengenai masa depannya.
Baca Juga: Usai Menang Dua Kali, Timnas U-17 Indonesia Akui Kekuatan Eintracht Frankfurt U-19