Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Shin Tae-yong memanggil pemain muda untuk berlatih bareng timnas Indonesia, jatah main tetap milik pemain senior.
Shin Tae-yong menyiratkan pemain muda di timnas Indonesia hanya diundang untuk berlatih, bukan bermain.
Timnas Indonesia akan mengawali Kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan melawan Brunei Darussalam, Kamis (12/10/2023).
Menghadapi negara lemah di putaran pertama kualifikasi, Shin Tae-yong memanggil sejumlah nama belia dalam skuad 26 pemain.
Terdapat tiga pemain kelahiran 2003 atau lebih muda dalam skuad tersebut, yaitu Dzaky Asraf, Hokky Caraka, dan Arkhan Fikri.
Di antara tiga wonderkid itu, praktis hanya Arkhan Fikri yang tak memiliki pesaing untuk merebut tempat di jajaran starter.
Arkhan Fikri diprediksi langsung menjadi pemain utama, didampingi pemain matang seperti Marc Klok dan Ricky Kambuaya.
Adapun dua nama lain memiliki nasib lebih buram, seturut persaingan keras di posisi mereka.
Shin Tae-yong memanggil Dzaky Asraf dan Hokky Caraka berkat penampilan apik bersama timnas U-23 Indonesia bulan lalu.
Baca Juga: Timnas Vietnam Disebut Mirip Barcelona meski Dipecundangi China di FIFA Matchday
"Memang salah satu alasan karena memang bagus ya, saat Kualifikasi Piala Asia U-23 kemarin," terang Coach Shin.
Pelatih asal Korea Selatan itu menyatakan mereka juga diundang untuk menyerap ilmu dari para pemain senior.
"Dengan pemain muda latihan bersama pemain senior pastinya baik untuk mereka," tutur Shin.
"Otomatis regenerasi itu yang saya mau dan saya memikirkan masa depan sepak bola 5-10 tahun," jelasnya.
Perhatikan kata "latihan bersama" dari Shin Tae-yong, bukan "bertanding bersama".
Dzaky Asraf menghadapi dua pemain jauh lebih baik apabila ingin merebut pos bek kanan utama.
Dua pemain di depan Dzaky tersebut yaitu Asnawi Mangkualam, bek kanan yang sudah tiga musim merumput di Korea Selatan; dan Sandy Walsh, pemain naturalisasi dari Liga Belgia.
Mengingat Dzaky baru dua musim mencicipi Liga 1 bareng PSM, boleh dikatakan peluang bermain dia untuk melawan Brunei nyaris nihil.
Sementara itu Hokky Caraka sejatinya berhadapan dengan persaingan lebih "ringan", lantaran tak ada pemain abroad maupun naturalisasi.
Namun ia harus melewati striker lokal tertajam di Liga 1 dalam dua musim terakhir, Ramadhan Sananta.
Masih ada pula dua nama senior yang menjadi langganan tetap Shin Tae-yong di lini depan, Dimas Drajad dan Dendy Sulistyawan.
Simpulannya, Dzaky dan Hokky dipersiapkan untuk agenda lima tahun mendatang, bukan pekan depan.
Baca Juga: Jepang Sia-siakan Pratama Arhan, Shin Tae-yong Yakin Korea Selatan Lebih Cocok buat Anak Emasnya