Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Tetapi sampai sekarang belum tahu sudah kontrak apa belum."
Shin Tae-yong tak merinci apa yang dimaksud "cocok", tetapi indikator paling dasar untuk melihat kecocokan adalah menit bermain.
Arhan tak cocok bermain di kasta dua Liga Jepang lantaran cuma mengumpulkan 255 menit selama dua musim.
Apabila jadi bergabung Suwon FC, ia berpeluang tampil di kasta teratas, yang berarti tuntutan bersaing lebih keras.
Suwon FC berlaga di K-League 1, sedangkan di Tokyo Verdy yang "cuma" bersaing di J2 League pun Arhan sudah kesulitan.
Dapatkah pemain yang tak dipercaya di kasta dua Liga Jepang menembus belantara lebih liar di kasta satu Liga Korea?
Meski begitu, status Suwon FC di K-League 1 belum aman lantaran saat ini menghuni zona play-off degradasi ke K-League 2.
Apabila Suwon FC bertahan di peringkat 10 (menyisakan lima pertandingan), klub baru Arhan harus mengarungi dua leg laga play-off melawan klub K-League 2.
Andai Suwon FC kalah dalam play-off tersebut, mereka harus terdegradasi.
Degradasi bisa berarti bencana bagi klub, tetapi boleh jadi akan menjadi berkah bagi bek kiri jebolan PSIS Semarang.
Arhan lebih berpeluang meraih lebih banyak menit main di Suwon FC apabila mereka turun kasta ke K-League 2.
Terdapat preseden untuk kemungkinan itu, yaitu Asnawi Mangkualam yang rutin bermain di K-League 2 bersama Ansan Greeners dan Jeonnam Dragons dalam tiga musim terakhir.
Jika bek kanan timnas Indonesia dapat "menaklukkan" K-League 2, mengapa tidak untuk sang bek kiri?
Semua pembahasan mengenai kemungkinan di atas menjadi percuma jika Arhan ternyata batal pindah ke Suwon FC.