Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Hokky sendiri bisa dianggap sebagai pilihan mengejutkan sebagai starter, mengingat ia baru berusia 19 tahun dan terdapat striker lebih ganas di bench.
Penyerang PSS itu hanya mencetak dua gol di Liga 1 musim ini, sedangkan Ramadhan Sananta sudah memborong lima gol untuk Persis.
Satu-satunya kontribusi positif Hokky semalam yaitu "assist" tak disengaja kepada Dimas, setelah itu dia tak terlihat.
Coach Shin kemudian menyadari kekeliruannya dengan mengganti Hokky dan memasukkan Sananta pada menit ke-58.
Kurang dari 10 menit, Sananta langsung menegaskan diri sebagai striker lebih baik.
Sananta mengeksekusi penalti dengan arah bola yang sulit dijangkau kiper mana pun, seturut pelanggaran atas Sandy Walsh.
Penyerang 20 tahun itu kemudian menyambar bola rebound Ricky Kambuaya untuk mencetak gol kedua.
Performa gacor tersebut membuat Shin Tae-yong seharusnya mempertimbangkan dirinya untuk menjadi starter pada leg kedua.
Problem kebugaran diakui Shin Tae-yong sebagai alasan tak memainkan sang targetman sejak menit awal.
"Untuk Sananta memang secara otot tidak bisa bermain 90 menit," terang Shin sesudah laga.
"Saya sedang berusaha untuk bisa mengubah itu, Sananta sendiri juga harus berusaha agar fisiknya bisa untuk bermain 90 menit."
Jika Shin Tae-yong mengincar skor telak lagi di leg kedua, duet striker seharusnya diserahkan pada Dimas dan Sananta.
Baca Juga: Banyak Pemain Underperform, Shin Tae-yong Resah meski Timnas Indonesia Bantai Brunei Darussalam