Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Pieter Huistra mengaku senang Wiljan Pluim mengakhiri kontrak dengan PSM Makassar dan memilih bergabung ke Borneo FC untuk menghabiskan sisa kompetisi Liga 1 2023/2024.
PSM Makassar baru saja melepas satu pemain asingnya, Wiljan Pluim.
Wiljan Pluim sendiri diketahui sudah membela Juku Eja selama tujuh tahun sejak pertama kali ia berlaga di kompetisi lokal.
Dinilai mengalami penurunan performa, penggawa berusia 34 tahun itu pun masih memperlihatkan ambisinya dengan bergabung ke klub penghuni puncak klasemen sementara Liga 1 2023/2024, Borneo FC.
BolaNas.com melansir dari borneofc.id, Wiljan Pluim terlihat sudah mengikuti latihan sebagai pasukan Pesut Etam untuk kali pertama.
Pelatih Borneo FC Pieter Huistra pun tak bisa menyembunyikan perasaannya atas kedatangan nama yang besar di PSM Makassar itu.
"Kami sangat senang pemain seperti Pluim datang dan bermain untuk Borneo."
"Dia salah satu pemain terbaik di Indonesia di beberapa tahun terakhir."
"Jadi, kami sangat senang bisa memiliki dia sekarang. Dia akan melengkapi tim ini dan membuatnya lebih kuat," ungkap Pieter.
Berbicara terkait stamina dan usia Pluim saat ini, Pieter tak menjadikan itu sebagai patokan utama.
Meskipun tak menyangkal, ia justru menilai Pluim masih muda dan punya ambisi.
Hal itu sudah cukup bagi Pieter untuk bisa memainkan Pluim bersama Borneo FC.
"Bagi saya, Pluim masih muda dan dia punya ambisi yang besar dan itu sejalan dengan apa yang kita miliki saat ini, ambisi untuk menjadi yang terbaik," tuturnya.
Tanggapannya ini tentu berbeda dengan apa yang disampaikan oleh manajemen PSM Makassar sebelumnya.
Menurut penuturan Founder Bosowa Corps selaku sponsor utama PSM, Aksa Mahmud, Wiljan Pluim dianggap sudah tua dan tak bisa berlari.
Karena alasan tersebutlah owner PSM itu mendorong Wiljan Pluim untuk segera hengkang dari Pasukan Ramang.
Pieter Huistra pun memberikan pendapatnya tentang penurunan performa Pluim yang disebut sudah tak bisa diandalkan dalam segi kecepatan.
Bagi pelatih asal Belanda itu lari dalam sepak bola bukanlah segalanya.
Ia lebih mengedepankan kecerdasan sehingga apabila seseorang tak mampu banyak berlari maka pemain tersebut harus bisa mengolah bola bagaimana pun caranya.
Dengan begitu ia otomatis akan mendapat kepercayaan penuh dari Pieter Huistra.
"Gini, jika kamu pemain cerdas, kamu tidak harus berlari cepat. Kamu bisa memainkan bola dengan berbagai cara."
"Jika kamu pintar maka kamu bisa bermain sangat lama. Dan kamu tidak butuh berlari banyak. Saya rasa kuncinya adalah kecerdasan," pungkasnya.