Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kambuaya kemudian menjadi partner lebih kompeten bagi Sandy Walsh, berkat posisi naturalnya sebagai gelandang serang.
Atribut dribel dan flair yang dimiliki talenta Papua itu membuat Indonesia menjadi lebih mudah membongkar parkir bus Brunei.
Ia berkontribusi dalam gol kedua Ramadhan Sananta, yang berasal dari tendangan rebound dari garis penalti.
Adapun Sananta boleh dikatakan predator lebih tajam ketimbang pemain yang ia gantikan, Hokky Caraka.
Sananta merupakan mesin gol yang lebih tajam dari Hokky dalam dua musim terakhir di Liga 1, sehingga lebih tahu cara mencium mangsa di kerumunan kotak penalti.
Eksekusi penalti Sananta sangat dingin hingga mencapai titik terjauh yang tak mungkin dijangkau kiper.
Gol kedua menyambut rebound Kambuaya juga tak akan terjadi andai ia tak memiliki insting poacher di depan gawang.
Berkat masuknya Kambuaya dan Sananta, Indonesia bisa membobol Brunei hingga enam gol, naik signifikan dibanding dua gol sebelum mereka masuk.
Sebagai pelatih yang mementingkan meritokrasi, Shin Tae-yong semestinya memberi reward berupa jatah starter pada leg kedua.
Toh, sang pelatih Korea Selatan juga mengindikasikan bakal mengganti sejumlah starter dari leg pertama.
"Ada rotasi pemain dan taktik yang begitu banyak untuk laga besok," ujar Shin dalam jumpa pers pralaga.
"Tetapi sejujurnya dalam kenyataannya kami punya tim yang lebih baik dari Brunei."
Baca Juga: Link Live Streaming Brunei Vs Timnas Indonesia - Laga 'Tak Penting', Saatnya Turunkan Pemain Muda