Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Ya bedalah, emang gw sebagai pemain butuh namanya jam terbang dan kebebasan untuk bermain."
"Apaka di timnas kami diberikan itu? tidak sama sekali. Kalian hanya melihat dari sudut yang tidak masuk akal, main hanya 15 menit 20 menit bahkan 7 menit."
Simpulannya, Saddil merasa nyaman bersama Ong Kim Swee di klub, tetapi tidak dengan Shin Tae-yong di timnas.
Keadaan itu tak bertahan lama, karena Shin Tae-yong belakangan menyadari talenta sang winger yang di atas pemain lokal Liga 1.
Saddil saat ini mengoleksi enam gol (hanya kalah dari Park Tae-su) dan sembilan assist (tertinggi di klub) bersama Sabah FC.
Tak ada pemain dengan kontribusi assist-gol mendekati angka tersebut dari Liga 1, sehingga Shin Tae-yong tak bisa menutup mata.
Pelatih asal Korea Selatan itu mula-mula memberi jatah starter pada laga uji coba kontra Turkmenistan.
Sebulan berselang, giliran partai melawan Brunei yang menjadi panggung bagi Saddil sejak menit awal.
Baca Juga: Borok Thailand Dibantai Tim Eropa, Effort-nya Tak Sekeras PSSI saat Indonesia Tantang Argentina
Ketajamannya mencium peluang kembali muncul, kali ini mencetak dua assist kepada Ramadhan Sananta dan Rizky Ridho.
Saddil diuntungkan dengan lingkungan Liga Malaysia yang memiliki penjadwalan rapi (tak seperti Liga 1) dan level tak terlalu tinggi (tak seperti level Korea/Jepang).
Teranyar, AFC mencantumkan Saddil sebagai salah satu playmaker terbaik di pekan kedua Piala AFC 2022.
Ia mencatatkan enam penciptaan peluang saat melawan klub kampungnya PSM, terbanyak bersama Robinho dan Salaah Al Yahyaei.
Tiga musim bersama Sabah FC, Saddil mendapatkan menit main reguler dan torehan gol lumayan, sesuatu yang tak didapatkan rekan senegaranya di Asia maupun Eropa.
Dengan performa terus menanjak, satu tempat di starting XI rasanya bisa dipesan Saddil untuk Piala Asia 2023 mendatang.
Baca Juga: Tepis Kabar Hengkang dan Pilih Bertahan, Yance Sayuri Tetapkan Satu Syarat untuk PSM Makassar