Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Adapun mengenai prospek Arkhan, nada hati-hati diucapkan pelatih Arema FC Fernando Valente.
Sosok kenyang pengalaman asal Portugal itu melihat Arkhan masih perlu berbenah diri agar sanggup bersaing di belantara Eropa.
"Kadang-kadang kita menciptakan ekspektasi berlebihan ke pemain muda," ucap Valente dikutip dari Kompas.com.
"Pada saat keluar dari zona umurnya dan pada saat keluar dari zona nyamannya untuk pindah ke luar negeri, itu perlu kekuatan mental."
"Jadi saat masih muda dan tidak mempunyai mentalitas yang kuat untuk bisa bertarung, akhirnya performanya tidak bisa maksimal."
"Kadang-kadang pada akhirnya dia akan kembali ke negara asalnya karena tidak beradaptasi dengan lingkungan baru," urainya.
Kalimat terakhir tersebut terasa sangat "relate" dengan sejumlah pesepakbola Indonesia yang mencoba peruntungan di Eropa.
Tak kurang dari tiga pemain kaliber timnas Indonesia memilih pulang kampung hanya dalam jarak enam bulan.
Baca Juga: Satu Hari Dua Timnas, Pasukan Shin Tae-yong dan Bima Sakti Berperang di Hari yang Sama Bulan Depan
Dua nama pertama, Witan Sulaeman dan Egy Maulana Vikri, bergabung klub Liga 1 setelah karier tak cemerlang di Eropa.
Nama terakhir, Bagus Kahfi, malah mencatatkan penampilan lebih sedikit di Eropa dan kini kembali ke Barito Putera.
Valente punya saran kepada anak didiknya agar tak bernasib seperti itu.
"Yang banyak terjadi di Indonesia dan negara lain pada saat mereka menonjol di youth, setelah masuk ke senior performanya hilang," ujar Valente.
"Harus paham bagaimana mengatasi pemain senior yang lebih keras, lebih kuat, lebih pintar, dan pengalaman."
"Pemain juga harus mempersiapkan diri dengan baik untuk memahami konsep dari pelatih," jelasnya.
Jadi, kapan sebaiknya Arkhan hijrah ke negara lebih mapan?
Baca Juga: Erick Thohir Bikin Surat Persyaratan Cawapres, PSSI Terancam Ditinggal?