Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Namun melihat jumlah pertandingan yang sama antara Gombau dan Uston Nawawi, terlihat sang entrenador asal Catalan justru kalah mengilap.
Sama-sama menangani lima pertandingan, Gombau justru meraih hasil lebih buruk ketimbang Uston.
Uston Nawawi membawa Persebaya meraih empat kemenangan dan satu imbang selama menangani sementara pada Agustus-September.
Empat kemenangan itu diraih melawan Bhayangkara FC, Persita, PSM, dan Borneo FC, sedangkan hasil imbang didapat dari PSS.
Berkat tangan dingin Uston, Persebaya yang tadinya menyentuh zona degradasi pada laga terakhir Aji Santoso, sempat menyentuh enam besar pada pekan ke-11.
Gombau diharapkan meneruskan momentum positif tersebut, untuk membawa Persebaya mendekati zona championship.
Nyatanya yang terjadi adalah sebaliknya, lantaran Persebaya justru mundur selama lima laga berikutnya.
Dalam lima laga di tangan Gombau, Persebaya hanya meraup satu kali menang dan imbang, serta tiga kali kalah.
Baca Juga: Tekad Pelatih Arema FC Usai Dibantai PSM Makassar, Bakal Balas di Laga Kandang
Memang perlu diberi konteks, tiga kekalahan itu didapat dari tim yang sedang menanjak, yaitu Madura United, Persib Bandung, dan Bali United.
Satu kemenangan diperoleh melawan Arema FC, adapun imbang dibawa pulang dengan 10 pemain usai kartu merah Arief Catur saat bersua Dewa United.
Gombau tak beruntung dengan jadwal pertandingan berat yang dihadapinya pada bulan pertama di Surabaya.
Namun sebagai pelatih asing dengan CV mengilap, ia seharusnya bisa membawa Persebaya bersaing lebih ketat di papan atas.
Baca Juga: Jet Lag dan Cedera Lama Sembuh, KMSK Deinze Terpaksa Lanjutkan Hidup Tanpa Marselino Ferdinan