Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Dalam fase genting ini, pelatih Hiroshi Jofuku lebih memilih mempercayai pemain sarat pengalaman, ketimbang pemain muda semacam Arhan.
Bek kiri timnas Indonesia itu terakhir kali bermain bagi klubnya pada pekan ke-29 J2 League melawan Shimizu.
Pada 6 Agustus, ia bermain selama 10 menit sebagai sayap kiri, tetapi tak memberikan dampak yang diharapkan.
Sebelum itu, ia bermain jauh lebih baik dalam dua laga Piala Emperor melawan Thespakusatsu Gunma (7/6/2023) dan FC Tokyo (12/7/2023).
Posisi Arhan di tim utama Verdy juga tak terbantu dengan kontraknya yang akan habis pada musim ini.
Lazim bagi klub mapan di Asia dan Eropa, mereka sungkan memberi jatah tampil bagi pemain yang mendekati hari penghabisan.
Dalam kasus Arhan, kondisi itu "diperparah" dengan rumor kepindahannya ke klub Korea Selatan, Suwon FC.
Pemain asing 21 tahun itu akan bergabung klub baru pada Januari, jadi mengapa Verdy harus repot-repot memberinya menit main?
Baca Juga: Pieter Huistra Bikin Borneo FC Juara Paruh Musim, Bakal Makin Ngeri Jika Ketambahan Wiljan Pluim
Adapun Arhan sendiri mengindikasikan akan tetap bermain di luar negeri sekalipun didepak oleh klub Jepang.
"Bagi saya pribadi, saya ingin menjadi pemain yang memiliki banyak pengalaman di luar negeri," tutur suami Azizah Salsha itu.
"Saya ingin mendapatkan pengalaman di sana dan belajar dari para pemain," jelasnya saat pulang ke Jakarta dua pekan lalu.
Karier di Jepang boleh tamat, tatapi chapter selanjutnya bagi Arhan bisa dimulai di Korea.
Baca Juga: Kabar Sandy Walsh Usai Dapat Luka Menganga Kala Bela KV Mechelen