Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Hanya ada Marc Klok sebagai satu-satunya gelandang naturalisasi, itu pun ia hanya bermain di level Liga 1.
Jika Marc Klok tak dihitung, pemain naturalisasi di sektor ini tinggal menyisakan Ivar Jenner yang sedang cedera.
Setali tiga uang di lini depan, Rafael Struick menjadi pilihan tunggal dari unsur pemain naturalisasi.
Dengan demikian ketersediaan pemain naturalisasi di semua lini terbaca: 7-2-1.
Situasi tersebut tak akan menjadi masalah apabila pemain lokal mampu tampil dengan standar yang sama dengan produk asing.
Sayangnya, Indonesia telah lama terjebak dengan mediokritas akibat para pemain lokalnya tak berkembang di negeri sendiri.
Hal tersebut perlahan berubah seturut kemauan pemain berkarier di luar negeri, seperti Marselino Ferdinan, Asnawi Mangkualam, atau Pratama Arhan.
Namun tetap saja, pemain-pemain lokal perlu di-upgrade dengan pemain naturalisasi agar Indonesia dapat bersaing di level Asia.
PSSI rupanya menyadari situasi yang bisa menyulitkan Shin Tae-yon tersebut.
Ketum PSSI Erick Thohir baru-baru ini mengungkap terdapat seorang gelandang dan penyerang yang siap menjadi WNI.
"Ada dua nama lagi yang kami bicarakan," tutur Erick dikutip dari BolaSport.com.
"Satu penyerang dan satu pemain tengah, tunggu dulu tapi, saya tidak bisa bocorin sebelum kesepakatan," jelasnya.
Semakin banyak pemain berkualitas berdatangan, semakin baik bagi timnas Indonesia.
Baca Juga: Satu Tahun Usai Dibantai Malaysia, Tiba Momen Penghakiman Bima Sakti di Piala Dunia U-17 2023