Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Witan Sulaeman sebelumnya mondar-mandir sebagai winger dan bek kiri tanpa membuahkan hasil konsisten.
Perubahan posisi sebagai penyerang terbukti melahirkan sosok Witan yang dipuja fans Tanah Air: cergas, liat, dan tajam.
Dalam dua laga sebagai striker yang ternyata menjadi dua laga terakhirnya di Persija, Witan mencatatkan tiga gol dan assist!
Kini tanpa Witan, Thomas Doll harus merombak ulang bentuk terbaik lini depannya.
Kabar baiknya, Gustavo Almeida dapat menjadi striker murni yang lebih baik dari semua pemain yang ada.
Almeida sebagai top scorer sementara Liga 1 dengan 14 gol akan menjadi targetman yang menjadi sasaran umpan Matsumura dan Maciej Gajos.
Matsumura, yang mengaku peran favoritnya adalah melayani striker, akan memiliki sosok yang dapat diandalkan untuk menyelesaikan peluang.
Sementara itu, Marko Simic tetap akan bertindak sebagai opsi darurat (atau bahkan tak perlu menjadi opsi) di bangku cadangan.
Dua laga terakhir sebagai pemain pengganti menunjukkan Simic bahkan tak kapabel untuk menjaga penguasaan bola.
Kontrolnya tak halus, pergerakannya kaku, dan rekan setimnya tampak menghindari mengumpan bola kepadanya.
"Kami membutuhkan semuanya, ini adalah musim yang panjang," ujar Doll soal ketersediaan pemain sesudah laga kontra Persikabo.
"Marko Simic tentu akan mendapatkan menit bermain seperti pemain lainnya, kita akan melihat apa yang terjadi," tandasnya.
Berikut line up terkuat Persija Jakarta usai saga transfer Witan Sulaeman dan Gustavo Almeida.
Persija (3-5-2): Andritany Ardhiyasa; Muhammad Ferarri, Ondrej Kudela, Rizky Ridho; Oliver Bias, Resky Fandi, Maciej Gajos, Syahrian Abimanyu, Firza Andika; Gustavo Almeida, Ryo Matsumura.
Pelatih: Thomas Doll