Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Arkhan Kaka menjadi sinar terang di lini depan timnas U-17 Indonesia, tak individualis dan bisa membagi bola seperti Harry Kane.
Indonesia patut berbangga memiliki Arkhan Kaka yang menjadi bakat paling mahal tim Garuda di Piala Dunia U-17 2023.
Arkhan Kaka menjadi satu-satunya pencetak gol timnas U-17 Indonesia pada dua laga pertama Grup A, dengan torehan dua gol.
Gol pertama dilesakkan ke gawang Ekuador, Jumat (10/11/2023), melalui tap in menyambut assist Riski Afrisal.
Gol kedua dicetak ke jala Panama, Senin (13/11/2023), dengan finishing sundulan memanfaatkan umpan Welber Jardim.
Yang menggembirakan dari Arkhan, dirinya merupakan satu-satunya pemain timnas U-17 yang sudah mencicipi atmosfer Liga 1.
Saat ini baru berusia 16 tahun, Arkhan sudah mengoleksi lima penampilan bersama Persis Solo sejak musim lalu.
Berkat kematangan dipoles Leonardo Medina, bersaing dengan Ramadhan Sananta, dan ditempa kompetitifnya Liga 1, ia menjadi penyerang komplet di level U-17.
Melihat performa Indonesia pada dua laga pertama Grup A, terlihat para pemain lebih banya bermain individualis.
Baca Juga: Hasil Timnas U-17 Indonesia Vs Panama - Joged Arkhan Kaka, Garuda Tambah Satu Poin Berharga
Riski Afrisal dan Jehan Pahlevi, dua winger yang mengapit penyerang, seringkali memaksakan dribel yang membuat hilang bola.
Para gelandang seperti Ji Da Bin juga tak bermain simpel, dengan memperbanyak sentuhan yang membuat pemain lawan mudah mencuri bola.
Saat suporter Indonesia frustrasi karena pemain di lini tengah-depan kerap berlama-lama pamer skill, Arkhan menjadi satu-satunya pemain yang sadar posisi rekan.
Pada momen babak pertama melawan Panama, ia mengontrol bola di sisi kiri lapangan, lalu memindahkan dengan umpan diagonal ke sisi kanan lapangan kepada Jehan.
Umpan tersebut sangat sering terlihat dilakukan Harry Kane di Tottenham kepada Son Heung Min.
Pada momen babak kedua, Arkhan memenangi perebutan bola di area tengah lalu membawa bola ke tepi kotak penalti, dan melihat rekan setimnya punya ruang di seberang lapangan.
Umpan silang rendahnya bisa membuat pemain tersebut melepas tembakan, walau terlalu lemah bagi kiper lawan.
Dua gerakan simpel Arkhan tersebut, mendongakkan kepala dan mengumpan pada rekan yang lebih bebas, mencerimnkan seorang complete forward.
"Alhamdulillah semoga ke depan saya jadi lebih baik," ucap Arkhan sesudah membobol Ekuador.
"Dan lebih konsisten," tandasnya.
Di tangan yang tepat, Arkhan bisa menjadi penyerang level dunia pertama dari Indonesia.
Baca Juga: Tak Gentar dengan Perbedaan Ranking FIFA, Shin Tae-yong Sesumbar Incar Kemenangan di Kandang Irak