Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sebab, pasukan Singa Mesopotamia memiliki kecenderungan bermain lebih ofensif.
Walaupun banyak melancarkan serangan, Bassam Raouf menilai serangan yang dibangun pun masih terlalu lemah dan masih inkonsisten.
Akibatnya Irak tidak bermain bagus baik di lini serang maupun di sektor belakang.
Terlebih Jesus Casas memiliki banyak pilihan pemain dengan gaya permainan yang juga bervariasi.
Menurutnya, hal inilah yang menjadi kelemahan skuad Jesus Casas.
"Garis pertahanan pertama tim nasional Irak diawali dengan serangan yang tidak lemah tetapi tidak konsisten," kata pemain yang aktif era tahun 1980 hingga 1990-an itu.
Baca Juga: Walau Sulit, Ji Da-bin Targetkan Timnas U-17 Indonesia Lolos 16 Besar Piala Dunia U-17
"Hal ini dikarenakan banyaknya pilihan dan berbagai gaya permainan yang banyak tidak cocok dengan kemampuan ofensif tim," sambungnya.
Namun, Bassam Rouf pun kembali memperkirakan gaya bermain bertahan tidak akan diterapkan saat melawan Indonesia dan Vietnam nanti.
Sebab akan terlalu berisiko untuk timnas Irak jika banyak berjaga dibanding bermain menyerang.
"Ide-ide Casas tidak akan diterapkan dalam pertandingan Indonesia dan Vietnam di Kualifikasi Piala Asia 2026," ujarnya.
"Karena pelatih tidak akan mengambil risiko dengan mengandalkan pemain yang tidak pandai bertahan seperti Andre Al-Sanati, Ahmed Farhan, dan Muhammad Qasseem," pungkas Bassam.
Sementara itu, duel melawan timnas Indonesia skuad Irak tak akan diperkuat oleh pemain-pemain abroad mereka.
Seperti Danilo Al Saed yang bermain di klub Norwegia, Sandefjord dan Saad Natiq yang bernaung di klub Arab Saudi, Abha.
Kedua pemain tersebut dikabarkan absen karena dibekap cedera.