Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Dari starting XI yang dipilih Shin Tae-yong, tampak jelas ia memilih skuad paling berpengalaman yang bisa diturunkan.
Rataan usia pemain Indonesia yang menjadi starter pada laga itu adalah 26,2 tahun, jauh lebih tua ketimbang masa-masa awal Shin Tae-yong menangani tim.
Di posisi kiper, Nadeo Argawinata merupakan opsi paling senior ketimbang dua nama pelapis yang berusia di bawah 23 tahun.
Di posisi bek tengah, Jordi Amat menjadi pemain paling tua dalam usia 31 tahun.
Demikian pula, Shayne Pattynama dipilih mengawali laga lantaran unggul pengalaman dan usia ketimbang Pratama Arhan.
Posisi gelandang dan penyerang menjadi sektor yang paling merasakan kebijakan pemain tua.
Trio gelandang yang menjadi starter berstatus tiga pemain paling tua di posisi itu, yakni Marc Klok (30), Adam Alis (30 pada 19 Desember), dan Ricky Kambuaya (27).
Di lini serang, para penyerang muda seperti Rafael Struick, Ramadhan Sananta, dan Hokky Caraka harus menunggu di bangku cadangan.
Baca Juga: Agenda Terdekat Arkhan Kaka Dkk Usai Piala Dunia U-17, Naik Level ke Timnas U-20 Hingga U-23
Mereka memberi tempat pada Dimas Drajad (26) dan Dendy Sulistyawan (27) yang berjarak enam hingga tujuh tahun lebih senior.
Dengan skuad penuh pengalaman itu, Indonesia bisa memberi perlawanan sengit hingga "cuma" kalah 1-2 pada babak pertama.
Bukan kebetulan, menerapkan skema lebih ofensif dengan pemain lebih muda sebagai pengganti menimbulkan bencana pada babak kedua.
Seluruh pemain pengganti berusia di bawah 24 tahun, yaitu Saddil Ramdani, Rafael Struick, Witan Sulaeman, Pratama Arhan, hingga Arkhan Fikri.
Nama terakhir bahkan baru berusia 18 tahun!
Pelajaran dari skuad beda usia di dua babak tersebut yaitu, Shin Tae-yong harus pandai mengatur kombinasi pemain muda dan senior pada laga genting.
Baca Juga: Neil Etheridge Dulu Dibobol Cristian Gonzales, Kiper Filipina Kini Main Bareng Menantu El Loco