Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Vietnam yang bertindak sebagai tuan rumah dipaksa mengakui keunggulan Irak lewat gol tunggal dari Mohanad Ali.
Juru taktik asal Perancis itu pun menyoroti kualitas dari markas sendiri yaitu Stadion Nasional My Dinh.
Menurutnya, kontur tanah di stadion tersebut sangat berpengaruh pada permainan anak asuhnya.
Sehingga, The Golden Star Warriors dibuat kesulitan dalam mengolah bola atau bahkan menerapkan gaya bermain yang diinginkan sang pelatih.
"Kualitas lapangan permainan perlu ditingkatkan," tukasnya.
"Saya mengamati bahwa bola cukup banyak memantul dan bergoyang pada pertandingan ini sehingga menyulitkan pemain dalam menerapkan gaya permainan penguasaan bola."
Terlepas dari faktor lapangan, Philippe Troussier tak menampik jika mereka juga lemah di kondisi fisik.
Menurutnya, para pemain Vietnam tidak terbiasa bermain dalam laga berintensitas tinggi seperti melawan Irak.
Terbukti pada babak kedua, dirinya melakukan banyak pergantian pemain bukan karena alasan taktis.
Ia menilai jika para pemain yang ditarik keluar dalam kondisi yang tidak efektif lagi untuk melanjutkan pertandingan.
"Perlu dicatat bahwa pertandingan dengan intensitas tinggi dan menuntut fisik seperti ini tidak sering terjadi di kejuaraan nasional Vietnam."
"Selain itu, pemain kesulitan mempertahankan intensitas performa tinggi," sambung Philippe Troussier.
"Kebanyakan pergantian pemain saya bukan karena alasan taktis, tapi karena pemain kelelahan atau cedera," tandasnya.
World Cup 2026 AFC QualifiersPost Match press conference- Coach TroussierClearly, conceding a goal in the final minutes was very disappointing for me. Especially when today we had set up a reasonable tactic to limit the physical advantage of the Iraq national team. Considering… pic.twitter.com/4OCobLvSGb
— Vietnam sports news (@VNSportsnews) November 21, 2023