Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Namun ketika berlaga di Jakarta, Argentina langsung dihadapkan dengan permukaan rumput yang tak sebaik Stadion Si Jalak Harupat.
Keluhan pertama disampaikan wonderkid Claudio Echeverri sesudah membantai Polandia pada laga terakhir fase grup, Jumat (17/11/2023).
Meski tim Tango bisa menang 4-0, para pemain tak betah dengan kondisi lapangan yang kering dan tidak padat.
"Tidak, lapangan bermain sangat tidak padat dan tidak basah juga," ujar Echeverri sesudah laga dikutip dari BolaSport.com.
"Jadi ini agak buruk."
"Lapangan Bandung lebih baik, tetapi tidak masalah, kami mencoba bermain dan baik, kami bisa mengamankan kemenangan," tandasnya.
Tim asuhan Diego Placente kemudian kembali ke Si Jalak Harupat untuk mengandaskan Venezuela pada babak 16 besar.
Namun mereka lagi-lagi harus merasakan buruknya JIS saat menyingkirkan Brasil pada babak perempat final.
Baca Juga: Top Form Saddil Ramdani, Bobol Kiper Wayne Rooney Dilanjut Gol Fantastis buat Sabah FC
Laga pada Jumat (24/11/2023) malam tersebut bahkan sampai tertunda 30 menit akibat tergenang air pasca hujan deras.
Sesudah kemenangan telak 3-0, pelatih Diego Placente tak sungkan mengkritik kondisi JIS.
"Saya kira stadion di Bandung lebih tahan terhadap air dan bisa bergerak lebih cepat (tidak seperti stadion Jakarta)," kritik Placente.
"Tetapi stadion di Jakarta memang indah," tandasnya.
Kabar gembira bagi sisa peserta Piala Dunia U-17 2023, tak akan ada lagi pertandingan di Jakarta.
Seluruh pertandingan semifinal dan final bakal dihelat di Stadion Manahan, Surakarta.
Baca Juga: Piala Dunia U-17 2023 - Puji Dukungan Suporter Indonesia, Spanyol: Kami Seperti di Rumah Sendiri