Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Struick diduetkan dengan Saddil Ramdani, yang sejatinya berposisi winger dan sudah memasuki musim ketiga di Liga Super Malaysia.
Pemilihan Struick dan Saddil, alih-alih para penyerang Liga1, sangat bisa dipahami.
Struick ditempa kompetitifnya Liga Belanda sejak masa akademi dan kini di tim utama ADO Den Haag.
Meski hanya mendapat sedikit menit main di tim asuhan Darije Kalezic, ia tetap memiliki kemampuan di atas penyerang produk Tanah Air.
Jika status Struick sebagai penyerang nomor satu tak bisa diganggu gugat, status Saddil sebagai pendampingnya memerlukan penjelasan tersendiri.
Saddil sebenarnya berposisi winger, tetapi dapat dipasang sebagai penyerang apabila formasi membutuhkan.
Dalam laga uji coba melawan Turkmenistan pada Oktober lalu, ia diduetkan dengan Dendy Sulistyawan dalam formasi 3-5-2.
Keunggulan Saddil dibanding para penyerang murni di skuad Garuda yaitu, ia sedang berada dalam performa tertinggi bersama klub.
Baca Juga: Sindiran buat Kim Pan-gon agar Jangan Lagi Andalkan Pemain Naturalisasi, Berlaku buat Shin Tae-yong
Capaian total Saddil untuk Sabah FC pada musim ini yaitu 7 gol dan 9 assist dalam 18 pertandingan!
Bandingkan dengan Dendy yang cuma mencetak sebiji gol untuk Bhayangkara FC, Sananta yang mengoleksi lima gol tetapi semuanya di kandang sendiri, atau Hokky yang terlalu hijau.
Performa konsisten Saddil di Malaysia selama tiga musim terakhir juga membuatnya lebih tahu bersaing di level internasional ketimbang pesaingnya.
Jadi, duet 2S (Struick dan Saddil) tampak akan menjadi opsi terbaik timnas Indonesia pada Piala Asia 2023 mendatang.
Baca Juga: Piala Dunia U-17 2023 - Dipulangkan Titisan Messi, Brasil U-17 Gagal Pertahankan Gelar Juara