Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Ali Al Hamadi mengungkap perasaan membobol Nadeo Argawinata, ia sangat menikmati momen Irak membantai timnas Indonesia.
Laga Irak melawan Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 menyisakan pengalaman membekas bagi penggawa Singa Mesopotamia.
Tuan rumah yang didukung 65 ribu suporternya melumat Garuda dengan skor telak 5-1, Kamis (16/11/2023).
Mengingat momen langka Irak dapat bermain di negeri sendiri, para pemainnya belum bisa "move on" dari laga tersebut.
Tak terkecuali Ali Al Hamadi, penyerang yang sedari kecil meninggalkan negerinya akibat perang menuju Inggris.
Ali Al Hamadi menimba ilmu sepak bola di Inggris, pernah di akademi Swansea City dan kini memperkuat AFC Wimbledon di kasta keempat.
Sebelum berjumpa Indonesia, Ali Al Hamadi telah mencetak dua gol bagi Irak, tetapi keduanya dilakukan di kandang lawan.
Ia kemudian mencetak gol perdana di kandang saat Irak menggelar partai home pertama di ajang Kualifikasi Piala Dunia sejak 2019 melawan Indonesia.
Penyerang 21 tahun itu menjadi orang kelima yang membobol Nadeo Argawinata pada malam itu, setelah tiga rekannya dan Jordi Amat.
Baca Juga: Membaca Pikiran Bojan Hodak: Upgrade Pemain Asing, Tak Dipuaskan Teja Paku Alam dan Levy Madinda
Dalam situasi serangan balik, ia berhadapan satu lawan satu dengan Nadeo, melewati kiper malang itu, dan menceploskan bola ke gawang kosong.
Setelah kembali ke Inggris, ia membagikan pengalaman tersebut kepada media The Athletic.
"Bermain di kandang hari itu, ada sekitar 65 ribu penonton," ungkap Ali (28/11/2023).
"Saya sudah bermain di Stamford Bridge (kandang Chelsea), tapi atmosfer di Basra 100 kali lebih baik karena energi dan intensitasnya."
"Sangat sulit diungkapkan," terangnya.
Sebagai pemain yang hanya bermain di divisi bawah Liga Inggris, Ali menganggap laga tersebut penuh kegilaan.
Sebagai perbandingan, kandang AFC Wimbledon hanya berkapasitas 9.215 penonton.
"Ketika Anda bermain di sana untuk pertama kali, itu lebih gila dari yang dikira," tuturnya.
"Ketika anda mencetak gol di sana (vs Indonesia), itu momen tergila," tandasnya.
Tim asuhan Jesus Casas kemudian melanjutkan perjalanan dengan menang 1-0 di markas Vietnam.
Irak kini memuncaki Grup F dengan enam poin, unggul tiga poin dari peringkat dua Vietnam.
Penampilan terdekat Ali Al Hamadi bersama Irak berpotensi laga ulangan menghadapi Indonesia, tetapi di ajang Piala Asia 2023.
Jika Ali sudah begitu terpesona dengan 65 ribu suporter Basra, apa jadinya perasaannya saat bermain di depan 80 ribu suporter Stadion Utama GBK?