Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Pratama Arhan merasakan perkembangan diri di Tokyo Verdy, kini berniat meneruskan menambah kualitas di klub luar negeri.
Kehadiran Shayne Pattynama membuat siapa pun bek kiri "lokal" timnas Indonesia harus bekerja ekstra keras untuk merebut posisi utama.
Shayne Pattynama terbukti bisa menggusur Pratama Arhan sebagai bek kiri nomor satu pilihan Shin Tae-yong dalam beberapa laga terakhir.
Latar belakang Pattynama sebagai pemain jebolan akademi Belanda dan kini bermain di Liga Norwegia memang membuatnya memiliki kualitas lebih baik.
Arhan yang sebelumnya berstatus pemain kesayangan Shin Tae-yong, kini harus menelan realita hanya menjadi nomor dua.
Yang mengagumkan, pemain asal Blora itu justru semakin termotivasi dengan persaingan keras tersebut.
Sikap kompetitif Arhan tercermin dari keputusannya tetap bertahan di luar negeri selepas menjalani dua musim minim menit main di Tokyo Verdy.
Tokyo Verdy baru saja mengakhiri musim 2023 dengan promosi ke J1 League musim depan, tetapi Arhan hanya bermain 10 menit dalam 44 pertandingan!
Selepas kontraknya habis di Tokyo Verdy, ia sejatinya memiliki opsi kembali ke zona nyaman dengan pulang ke Liga 1.
Pulang kampung untuk mencari menit bermain sedang menjadi tren, seperti yang dilakukan Witan Sulaeman, Egy Maulana Vikri, dan Bagus Kahfi.
Namun Arhan tak mengambil opsi itu, dan meminta agennya untuk mencarikan klub besar lagi.
"Memang jelas kurang menit bermain, satu tahun yang lalu juga sudah ada pembicaraan antara kami berdua," ujar sang agen Dusan Bogdanovic dikutip dari BolaSport.com.
"Saya waktu itu sudah sarankan ke Arhan untuk mencari tim yang mungkin Arhan bisa banyak bermain," ungkapnya.
Suwon FC sudah dirumorkan sebagai pelabuhan baru bagi pemain yang akan berusia 22 tahun pada 21 Desember.
Suwon FC bisa dianggap setara dengan Tokyo Verdy, lantaran saat ini berstatus klub K-League 1.
"Namun Arhan meminta karena memang di sana luar biasa program dan lain-lain tentang Tokyo Verdy."
"Dia minta satu tahun lagi (bermain di klub mapan, bukan klub kecil), karena dia sendiri merasa berkembang."
Baca Juga: Piala Dunia U-20 Dua Kali Batal Digelar di Indonesia, PSSI Ajak Tetangga Incar Edisi 2025
Keinginan Arhan untuk ditempa di klub besar hanya didasari satu hal, yaitu ia merasa ingin sekeras mungkin menyamakan level dengan pemain top Asia.
Semakin tinggi level bermainnya, ia semakin punya kemampuan untuk diadu dengan Shayne Pattynama di timnas Indonesia.
Jadi, publik Tanah Air masih harus terbiasa menyaksikan Arhan tak masuk dalam skuad pertandingan timnya pada musim depan.
Baca Juga: Hasil Liga 1 - Diganjar Kartu Merah, Arema FC Takluk dari Bali United