Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLANAS.COM - Timnas Indonesia kehilangan kiper potensial Ernando Ari, praktis hanya bisa mengandalkan Nadeo Argawinata di Piala Asia 2023.
Cedera Ernando Ari dan inkonsistensi Nadeo Argawinata membuat timnas Indonesia dalam bahaya besar di Piala Asia 2023.
Tim Garuda akan menantang tiga negara kuat, yaitu Vietnam, Irak, dan Jepang di turnamen terakbar benua kuning pada Januari 2024.
Saat Indonesia diprediksi inferior di hadapan tiga negara itu, Shin Tae-yong justru kehilangan kiper terbaiknya.
Ernando Ari mengalami cedera saat membela Persebaya Surabaya melawan Persis Solo di Liga 1 2023/24, Rabu (13/12/2023).
Sosok berusia 21 tahun itu merupakan kiper yang diandalkan Shin Tae-yong di timnas U-23 dan kini di timnas senior.
Ia menggantikan Nadeo Argawinata pada laga kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang tampil horor pada laga pertama kontra Irak.
Di tangan Ernando, gawang Indonesia terlihat lebih aman pada laga kedua menghadapi Filipina.
Melihat performa melawan Filipina yang dipenuhi penyelamatan Ernando, ia sejatinya diprediksi bakal menjadi kiper nomor satu di Piala Asia.
Namun cedera engkel yang membuatnya menangis membuat skenario berubah.
Shin Tae-yong praktis hanya bisa berpaling kepada Nadeo lantaran minimnya opsi.
Nadeo sejatinya bukan kiper jelek, terbukti dengan kemampuan membawa Borneo FC memuncaki klasemen sementara Liga 1 2023/24.
Sayangnya ia mengalami performa buruk beruntun di level internasional, dimulai sejak Piala AFF 2022.
Pada laga leg kedua semifinal melawan Vietnam, ia melakukan blunder pada menit awal saat tak membaca umpan lambung.
Buntutnya Vietnam bisa mencetak gol dari peluang pertama yang membuat Indonesia tak berkembang di sepanjang pertandingan, lalu kalah 0-2.
Shin Tae-yong sempat "menghukum" dengan tak memanggil FIFA Matchday bulan Juni melawan Palestina dan Argentina.
Apabila Nadeo dirasa tak layak untuk mengawal gawang Merah Putih, masih ada kiper ketiga Muhammad Riyandi.
Kiper lain seperti Reza Arya atau Syahrul Trisna akan berebut menjadi kiper ketiga yang dibawa ke Qatar.
Minimnya pilihan dari kompetisi lokal akan selalu mengemuka selama PSSI belum membuka opsi naturalisasi.
Terdapat Cyrus Margono yang sedikit lagi menjadi WNI, tetapi ia hanya kiper pelapis di Panathinaikos B di kasta dua Liga Yunani.
Nama terbesar untuk dinaturalisasi yaitu Emil Audero Mulyadi, kiper kelahiran Mataram yang malang melintang di Serie A Italia.
Setelah lama menjadi kiper utama di Sampdoria, ia kini menjadi pelapis Yann Sommer di Inter Milan.
Jadi, kapan PSSI meng-upgrade posisi kiper dengan naturalisasi?